Rabu, 28 Maret 2012

SERI KISAH BUNIAN : PERJALANAN ASTRAL KE TANAH TERLARANG / ASTRAL PROJECTION TO THE FORBIDDEN LAND




Cuaca sore ini sangat cerah, banyak yang hilir mudik berkeliling kota dengan sepeda motor ataupun sepeda namun sebagian orang yang senang jogging terlihat juga di Taman Tanjungpura Ketapang, Kalimantan Barat. Memang hari itu sinar matahari sudah tidak terlalu terik dan angin pun berhembus sepoi-sepoi membuat siapapun dihari itu ingin bersantai atau berolahraga.

Saat itu jam menunjukkan 16.00 sore, dirumah aku mulai bersiap-siap untuk jogging. Sepatu olahraga baru beberapa saat lalu kubeli disebuah toko sepatu ketika aku pulang dari jawa. Harganya pun masih terjangkau kantong, lumayan lah yang penting bisa buat ber olahraga. Rute jogging hari ini berkeliling kota saja, tetapi dari rumah aku cukup berlari-lari santai menuju Taman Tanjungpura. Mengenai olahraga, walaupun tubuh dan fisik ku kecil tetapi aku sangat menyenangi olahraga Tae kwon Do dan Jogging, di Tae Kwon Do saja aku masuk dalam pelatih tingkat Dunia sedang Jogging sih hanya olahraga biasa dan yang penting adalah aku bisa berkeringat.

Taman Tanjungpura, ramai yang bersantai disana. Kursi-kursi di warung minuman pun terlihat penuh dengan pengunjung, tua muda memenuhi taman itu. Disebelah tama nada lapangan sepak bola, juga dipenuhi para pecinta sepak bola. Aku melewati keramaian tersebut, namun tiba-tiba ada suara yang memanggil..
“Ardo..!! Ardo…!!”
Aku pun berhenti, sambil tetap berlari ditempat. Berbahaya jika mendadak berhenti jika sedang berlari dan akupun mencari-cari siapa yang memanggil namaku. Kota Ketapang ini tidak lah besar, siapapun bisa saling mengenal atu sama lainnya. Tentu saja aku tidak merasa enak jika ternyata ada teman, keluarga  atau bisa jadi tetangga yang memanggil tidak kupedulikan. Ternyata ada seorang lelaki paruh baya yang memanggilku di taman.

Dengan berlari-lari kecil aku menghampiri orang yang memanggilku tersebut, aku tidak mengenal yang memanggilku itu. Wajah nya cerah dan tersenyum, setelah berada didekat dengan orang tersebut seraya mengangkat tangannya ia mengucapkan salam, “Assalamualaikum..!”
“Waalaikumsalam, pak..!” Balasku atas ucapan salamnya tadi. Aku bingung juga aku merasa tidak mengenal bapak yang menyapaku, kusebut bapak karena usia nya sekitar 50 tahun an. Atau kah aku yang lupa dengan bapak ini ? Tapi aku tetap tersenyum sambil bersalaman.
“Bersantai kah di sore hari yang cerah ini, Ardo ?” Tanya si bapak masih tetap dengan senyumnya yang teduh.
“Ya, pak. Saya sore ini berolahraga agar dapat berkeringat dan sehat dan kebetulan cuaca juga bagus..” Jawabku.
“Dengan siapa Ardo berolah raga ?” Bapak itu masih bertanya ramah.
“Sendiri, pak.” Jawabku lagi. Kulihat bapak itu tersenyum dan mengangguk-angguk kan kepala nya. Kulanjutkan bertanya kepadanya, “Bapak tinggal dimana ?”
“Sekitar 60 km dari sini tempat tinggal bapak, Do..Kampung bapak namanya Kampung Dua Belas..”

“Lumayan jauh juga, pak “, aku teranggung-angguk seolah mengerti, selintas nama kampong bapak itu terasa akrab dalam ingatanku, selanjutnya aku berpikir bahwa Kampung Dua Belas adanya di Pesaguan atau Pagar Mentimun.
“Baiklah, Ardo.. silahkan melanjutkan olahraganya kembali, namun usahakan untuk tiba dirumah mu sebelum adzan maghrib.” Bapak itu mengingatkan ku dengan arif. Sangat perhatian dan seolah sangat akrab denganku, padahal aku masih bingung siapa bapak ini dan orangnya kurasakan ramah dan baik. Entah apa kah itu hanya perasaan tetapi itu lah sebenarnya saat bertemu dengan nya.
“Baik, pak.. terimakasih telah mengingatkan saya dan Insya Allah saya pun akan tiba di rumah sebelum adzan maghrib”.
“Assalamualaikum..” Salamku sambil tersenyum kepada bapak yang ramah itu.
“Waalaikumsalam, Ardo”. Balasnya kemudian.

Aku kemudian meninggalkan bapak itu melanjutkan olah raga, saat itu sudah jam 16.30 WIB. Namun saat berlari-lari itu, fikiranku melayang atas pertemuan dengan si bapak separoh baya bermuka cerah. Siapa dia ? Sepertinya dia sangat kenal dengan ku. Justru aku yang tak bisa mengingat kapan aku pernah bertemu dengan bapak tersebut.
Beberapa langkah aku berlari-lari kecil secara reflek kepalaku melihat kembali ke arah bapak tadi. Lho, ternyata orang tua itu tidak ada, akupun berhenti karena penasaran. Kuperhatikan sekeliling taman mungkin orang tua tersebut ada diantara pengunjung taman lainnya. Puas ku cari dengan mata, bapak tersebut memang tidak ada. Ku geleng-geleng kan kepala karena merasa aneh, padahal jika dihitung dengan waktu hanya tidak sampai 1 menit lalu baru kutinggal kan. Akal sehat ku serasa tidak sampai menemukan jawaban, kenapa secepat itu si bapak itu hilang tidak nampak terlihat lagi.
Kemana perginya si bapak itu ? Tapi sudah lah, fikirku. Aku harus melanjutkan olah raga dan harus pulang sebelum terdengan adzan maghrib.

Akhirnya memang betul Ardo sampai di rumah nya sebelum adzan maghrib dengan membawa rasa aneh pada pertemuannya dengan seorang bapak separoh baya yang seolah-olah sangat mengenalnya. Jadi siapakah bapak itu sebenarnya ? Pertanyaan itu masih menggantung dalam pikirannya.

Setelah itu Ardo mandi dan tak lama terdengar suara Adzan berkumandang memanggil umatnya untuk beribadah. Ia pun mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat maghrib dan dilanjut kan sholat Isya disebuah masjid dekat dengan rumah nya. Ardo memang terbiasa sholat Maghrib dilanjutkan dengan sholat Isya di masjid. Setelah selesai Ardo pulang ke rumah. 

Ardo memang jarang bermain-main dengan teman sebayanya, jika malam hari selalu menghabiskan waktunya dengan menonton televisi atau membaca buku-buku. Malam itu setelah selesai sholat, makan dan menonton televisi, ia membaca buku-buku tentang agama sambil tidur-tiduran di kamarnya. Tanpa terasa matanya pelan-pelan tertutup, Ardo tertidur dan buku bacaanya tergeletak begitu saja diatas badannya.

Didalam tidur sebenarnya sebagian dari tubuh halus nya bangkit dari tubuh kasar Ardo. Kemudian tubuh halus itu melayang keatas langit dan tak lama dalam sekejap melesat meninggal kan kota Ketapang menuju suatu kota yang terang benderang saat di malam hari. Sekejap kemudian tubuh halus Ardo yang dalam bentuk seperti ujud kasarnya tiba di kota tersebut. Ramai sekali orang-orang hilir mudik laiknya sebuah kota besar.

“Subhanallah..! Indah sekali kota ini…!” Ucap Ardo setiba di kota tersebut, karena dilihatnya bagaikan dongeng. Kota itu tertata rapi, tidak ada sampah sedikitpun yang berserakan dijalan. Padahal, kota itu bagaikan ibukota Jakarta yang ramai dan padat penduduknya. Namun tentang sampah jangan dibandingkan dengan kota yang disinggahinya ini.

Ardo masih dalam ke takjuban melihat suasana kota itu, karena selama pergi kemana-mana belum pernah dilihatnya seperti kota yang disinggahinya ini. Tiba-tiba terdengar ucapan salam dari belakang tubuhnya..
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..!” Ardo memutar tubuhnya dan membalas salam..
“Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh..!”
Ternyata yang mengucapkan salam adalah bapak tua yang tadi sore ditemuinya di taman.
“Ooohh, jadi bapak tinggal di kota ini kah?” Tanya Ardo kepada bapak itu, setelah terlintas pembicaraannya dengan orang tua tersebut.
“Selamat datang Ardo..”, ujar si bapak itu dan berkata dengan wajah tertap cerah dan tersenyum ramah, “Ini adalah kota yang tersembunyi dari pandangan manusia biasa yang biasa disebut Tanah Terlarang..!”

Mendengar disebut Tanah Terlarang, Ardo pun tersentak kaget. 
“Siapa kah bapak ini sebenarnya..?” Ardo bertanya masih dalam takjub bercampur heran.
“Saya penduduk disini, di kota ini Do.. sama dengan kamu juga. Saya juga manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kita hanya berbeda ruang dan waktu (Dimensi) saja..”
Lalu si bapak itu melanjutkan kalimatnya ke Ardo, “Kini sudah saatnya kamu pulang ke dunia mu, karena sebentar lagi akan di kumandangkan adzan Subuh”.
Ardo tersadar akan takjub dan herannya seraya berkata, “Baik pak. Saya akan kembali ke tempat saya. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..!”
“Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh..! Sampai berjumpa kembali, Ardo” Ucap si bapak itu.
Tak lama Ardo kembali melesat secepat kilat ke langit dan menuju ke tempat tinggal kembali ke ujud kasarnya.

Benar lah, tak lama terdengar suara adzan Subuh. Ardo bangun dari tidurnya. Ia duduk dipinggir ranjang sambil mengingat kejadian yang dialami yang dirasa dalam mimpi tetapi begitu jelas dalam ingatannya. Nanti Ardo akan berkunjung ke rumah pak Rasyidi untuk menanyakan tentang apa yang dialaminya itu. Ia pun beranjak bangun untuk menunaikan Ibadah Subuh nya.


25 komentar:

  1. Assalamua'alaikum abu,
    salam kenal , saya dari daerah jawa barat,
    jika benar sobat bisa menerawang tolong sebutkan saya berasal dari kota mana dan siapa nama saya ?
    "maaf saya bukan ingin menguji ilmu anda cuma saya ingin tahu kebenaran yg sesungguhnya"

    BalasHapus
  2. Lagi nungguin update blog kisah org bunian :peace hehe

    BalasHapus
  3. Waalaikumsalam Anonim :
    Saya tak pandai seperti yg diperkirakan anda, pun tak bisa menerawang. Andai ada yg bisa pun saya yakin tak akan mau memenuhi permintaan anda. Ilmu bukan lah pertunjukan, tetapi untuk diamalkan buat kebaikan.

    Adil Mahesa :
    Mohon maaf sering tidak selalu tepat waktu update cerita nya, beberapa saat ini para pelaku kisah disibukkkan dengan banyaknya kegiatan duniawi sebagai kewajibannya termasuk saya. Insya Allah dalam beberapa hari akan terbit kisah terbaru.

    BalasHapus
  4. Crita yg bgus abu
    *FarA*

    BalasHapus
  5. maaf hanya sekedar mengingatkan...
    entah kebenaran atau kebohongan yang anda ungkapkan disini, sy tidak tidak tahu, namun setahu saya, Rasulullah yang dijamin surga pun tidak pernah menyatakan pentingnya berhubungan dengan dunia gaib spt yg anda ceritakan disini (itu jg kalau memang benar)... tugas anda IBADAH, Dakwah dan Jihad saudaraku... Derajat manusia tidak dikukur oleh kesaktiannya tp oleh taqwa... kl anda sering berhubungan dengan dunia jin... apakah itu yang Nabi SAW perintahkan...

    BalasHapus
  6. MJ
    Pertama, kalimat yg Saudara tuliskan tidak nyambung. Isi nya melompat-lompat tidak jelas.
    Kedua, Benar atau bohong ini adalah cerita kami. Tak bisa dipaksakan.
    Ketiga, ada apa dengan surga, penting berhubungan dgn dunia gaib? Statement Saudara sendiri tu. Hehehe..
    Keempat, Agama dan Ibadah adalah hal yg sangat pribadi. Tidak bisa dipaksa-paksa.
    Kelima, siapa sih yang menyatakan Sakti? Justru sy mau bertanya Taqwa itu apa? Jika Taqwa pastikah berderajat? Siapa yg mengukurnya?
    Keenam, siapa yg berhubungan dengan dunia Jin? Apakah anda tahu seperti apa dunia dan alam pararel?
    Ketujuh, anda mengatakan Nabi SAW mungkin yg dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW ya..
    Kedelapan, anda membaca blog ini tidak tuntas dan tidak dengan hati yg dingin dan positif thinking.
    Kesembilan, bacalah dengan santai dan nikmati saja. Seandainya tidak suka ya tdk apa-apa.. tinggalkan saja blog ini drpd anda menjadi sakit hati, marah dan emosi. Nanti yg rugi anda sendiri... hehehe
    Abu Abu Bunian. Pisss...

    BalasHapus
  7. Assallamuallaikum...wahai saudara2ku, saya sangat setuju dengan pak Abu2, nikmati saja cerita ini dan tinggalkan apabila tidak berkenan...tidak ada yg perlu diperdebatan, mudah2 an dengan cerita2 ini bisa semakin menambah iman kita dan menjadikan kita manusia yang rendah hati, ambil . amin! saja positifnya, pisss

    terima kasih cerita2 menarik yg disajikan.

    BalasHapus
  8. mas tolong update article tentang dunia pararel...saya sangat tertarik dengan fisika kuantum

    BalasHapus
  9. salam, saya baru nemu ini blog, dan sangat tertarik dengan cerita dari pak abu abu..

    trims buat sharingnya, saya tunggu kisah2 perjalanan pak abu abu beserta rekan bapak..

    salam

    BalasHapus
  10. kisah yg sgt bagus pak abu abu,.teruskn.. :)

    BalasHapus
  11. Saya sangat suka cerita tentang bunian.sedikit cerita : kata orang tuaku,dulu saudara datukku [saudara orang tua kakekku] pernah mau ngambil wudhu kekali mau shalat maghrib tiba2 beliau nyebur kekali dan tidak muncul2 lagi padahal beliau bisa berenang dan dalam kalinya cuma 1,5m dan luas 2.5m selanjutnya dibantu orang kampung mencari kesana kemari tidak juga ditemukan dan akhirnya diikhlaskan kepada yang maha kuasa.ketika ada keluarga yang kawinan tiba salah satu keluarga kesurupan dan berkata bahwa dia adalah datu ragaiyah yang hilang dulu secara panjang lebar beliau bercerita hingga mengatakan beliau sekarang tinggal dicandi agung amuntai kab.hulu sungai utara kalimantan selatan bersama pangeran suryanata

    BalasHapus
  12. NHAAA... ini yg komentar pasti namanya MJ (Mas Jihad yg suka ...)

    BalasHapus
  13. assalamualaikum abu, bolehkah saya ikut untuk jalan-jalan ke alam lain tapi saya tidak punya kepandaian apa

    BalasHapus
  14. Kalau boleh saya berpendapat, menurut saya kota2 bunian sama konsepnya dgn madinatul al munawaroh tempat tegaknya daulah islamiyah.
    sudah lama kota2 bunian tersembunyi dari dunia berkat predikat kerajaan Jin sehingga tidak Ada seorang pun berani mendekat.
    Menurut saya kota bunian menggunakan teknologi yg hanya digunakan oleh daulah islamiyah. Itulah sebabnya menjadi tanah terlarang bagi manusia an`am apalagi thogut.
    Mohon diluruskan jika salah. Terima kasih.
    ahmad dzikrullah.

    BalasHapus
  15. asalammualaikum....Pak Abu Abu. hanya kepada siapa yang pernah melalui akan memahami. "Nothing is everything, and everything is nothing" dari blogcerita yang pertama sehinga yang ini... saya sungguh teruja dengan ceritanya. terima kasih ya pak kerana berkongsi. sedikit sebanyak dapat memberi pemahaman yang lebih. BerTuhankan hanya yang Satu, Percaya hanya kepada yang Satu. semuanya Ciptaan Allah swt.

    BalasHapus
  16. assalaualaikum pak abu, kisah nyata yang sangat sangat bagus, dalam pelaku kisak pak ardo , dan dalam kejadian yang di alami pak ardo saya yang teramat yakin dengan duniya gaib ,yang di alami pak ardo, orang yang terpilih,hanya penyebutan nya saja yang agak beda ada yang menyebut , raga sukma,ada juga yang bilang out of body,dalam hal membantu dan menolong orang dengan iklas semoga pak abu,dan pak ardo dan juga @tim,selalu di berikan kesehatan dan kekuatan dari allahswt, Amin Allohumma Aamiin, Wassalamualaikum.

    BalasHapus
  17. aduh muhun maaf pak abu salah ketik magsud tulisan salam saya di atas,,(Assalamualaikum)

    BalasHapus
  18. Assalamu 'alaikum wr. wb. Benar2 kisah2 yang fantastis, di jawa timur saya pernah dengar cerita dari para orang tua juga ada yang mengalami kejadian seperti itu. Disuruh seseorang memperbaiki listrik, ternyata kampung yang dia tuju kampung orang gaib. Dan masih banyak cerita2 seperti itu...........

    BalasHapus
  19. Terima kasih atas kisah2nya pak Abu, menjadikan saya sedikit tahu akan cerita orang-orang bunian di negeri ini. sekali lagi trims..........

    BalasHapus
  20. Saya sangat suka cerita mas abu abu. Seandainya boleh, saya ingin kenalan. Secara langsung. Karna saya banyak juga mengalami, hal2 yg di luar logika sejak kecil, dan bisa saling tukar pendapat. Terima kasih sebelum dan sesudahnya. Dan salam sejahtera selalu kepada keluarga mas abu abu.

    BalasHapus
  21. Mantaf wan..
    Ditunggu cerita selanjutnya..

    BalasHapus
  22. assalmualaikum, cerita yg bagus, I like

    BalasHapus

SERI KISAH BUNIAN : KERAJAAN BAWAH AIR / HIKAYAT KANJENG RATU (SERI IV)

MENDUNG DI LANGIT PAJAJARAN (1) Pagi itu juga, Purgabaya Jalak Suta tak ingin berlama-lama meninggalkan Pajajaran. Tugas y...