Senin, 07 Mei 2012

SERI KISAH BUNIAN : NEGERI BUNIAN / KEBENARAN KERAJAAN PADANG 12




Setelah dirasa cukup semua bekal yang diberikan oleh Rasyidi. Ardi pun di uji kemampuan yang telah dicapainya selama ini. Saat dilaksanakan uji kemampuan dilaksanakan dirumah pak Rasyidi saat malam hari.

“Untuk melihat tuntas nya ilmu yang saya berikan.. cobalah pak Ardi melihat diri sendiri”.

Permintaan Rasyidi kepada Ardi untuk melihat diri sendiri adalah dapat melihat secara nyata dalam wujud halus (gaib) diri Ardi sendiri.
Ardi selanjutnya mulai melakukan meditasi.. dengan menyatukan rasa dan pikirannya dan dengan niat untuk melihat wujud nya sendiri yang bagaikan melihat di depan cermin,.. memang pertama agak susah sekali dalam pelaksanaannya.. namun dengan tekad yang kuat akhirnya perlahan-lahan mulai terlihat sesosok tubuh diri Ardi sendiri yang duduk bersila di hadapannya, bahkan sosok pendamping Ardi juga dapat terlihat.

Tiba-tiba …

“Cukup….” !! Suara Rasyidi memotong pandangan gaib Ardi.

“Selamat, pak Ardi.. bapak sudah mampu menguasai semua ilmu yang saya berikan.. selanjutnya pak Ardi dapat mengembangkan sendiri melalui kontak batin dengan pendamping dan selalu lah menolong orang”.

“Terimakasih banyak pak… atas bimbingan bapak selama ini, semoga ilmu ini akan berguna bagi saya dan sesama”. Ucap Ardi kepada Rasyidi.

Salah satu ilmu yang dipelajari oleh Ardi dari Rasyidi yaitu ilmu milik dari salah satu nabi tertentu yaitu suatu ilmu yang mana bisa melakukan komunikasi dengan binatang atau tumbuh-tumbuhan.
Masih melekat dalam ingatan Ardi apa yang pernah diucapkan Rasyidi pada salah satu perjumpaan nya kala itu.

“Mereka juga punya jiwa / roh” jadi kita bisa kontak dengan mereka.” Sahut P Rasyidi.

Waktu itu Rasyidi meminta Ardi untuk melakukan uji coba ilmunya.

”Coba pak Ardi melakukan kontak dengan seekor ayam jago yang sedang berjalan itu’’.

Didepan mereka melintas seekor ayam jago yang sedang berjalan. Ardi menatap ayam itu dengan pandangan yang tajam.. dia berusaha melakukan kontak batin ke ayam itu.

“Hai, ayam mau apa kau ?”

Ucapnya di dalam batin. Aneh, tidak ada jawaban.. Ardi merasa ragu dan ia melepaskan padangan dari ayam jago itu. Ia memutar kepalanya ke arah Rasyidi dan bertanya..

”Apakah salah saya mengucapkanya, ya Pak ?”

“iya, pak Ardi…kurang konsentrasi !” Jawab Rasyidi.

Ardi mengangguk-angguk membenarkan apa yang disampaikan oleh Rasyidi kepadanya.. Ia mulai berkonsentrasi penuh…. Dan melakukan pertanyaan yang sama kepada Ayam Jago yang masih berjalan mulai menjauh.

“Hai, ayam mau apa kau ?”

Tak lama terdengar oleh Ardi sebuah suara

“Mau melompat parit”

Bukan main gembiranya Ardi dan takjub akan kemampuannya dia merasa itu bagaikan dongeng yang hanya tinggal cerita saja. Ia tersenyum kepada Rasyidi dan berkata :

“Saya mendengar suara ayam itu pak... coba kita lihat, apakah ayam itu berjalan atau mengais tanah. ”

Beberapa saat kemudian ayam jago itu melompati parit dan berjalan ke semak-semak.

“Tepat…”, kata Rasyidi.

Dengan demikian Ardi benar-benar telah dapat mewarisi apa yang dipelajarinya dari Rasyidi, Ardi telah mempelajari sebagian dari yang dimiliki gurunya. Namun Rasyidi jika mendapat sesuatu yang baru tak pernah disimpan-simpan nya dan selalu membagikan ilmu kepada setiap muridnya. Rasyidi tidak pernah khawatir akan disaingi atau dikalahkan oleh murid-muridnya. Ia beranggapan ilmu itu berkembang terus dan tak bertepi. Selalu ada yang baru dan tinggal bagaimana murid-muridnya itu menyikapi apa yang diperolehnya dari sang guru.

……………………

Disuatu sore hari, Ardi melihat tetangganya sejak dari pagi sampai sore mondar-mandir di samping rumahnya. Karena heran dan penasaran ia mendatangi tetangga nya itu dan bertanya :

“Ada apa, pak ?”

“Ini.. Burung Murai Batu saya lepas dari sangkar nya mas, dari tadi pagi… dan sekarang hinggap di atas pohon.“

“Lalu bagaimana caranya pak supaya kembali lagi ke sangkar ?“ Ardi bertanya kepada tetangganya itu.

“Entahlah.. saya bingung, sudah semua cara saya lakukan.. tetapi burung itu tidak mau kembali ke sarangnya.. padahal burung itu cukup mahal harganya.. dan pernah satu kali saya kehilangan burung seperti itu dengan kejadian sama “.

Hari sudah mulai petang.. bapak itu masih tetap memandangi pohon seakan meratap supaya burung murai batunya kembali ke sangkar.

“Kasihan bapak itu”, Ardi berkata dalam hati saat ia berdiri dari balik kaca rumahnya.

Ia teringat kepada ilmu yang diajarkan oleh Rasyidi. Selanjutnya sambil duduk di kursi tamu... Ardi memandang burung tersebut yang masih bertengger di dahan pohon depan rumahnya dan melakukan kontak batin dengan burung itu.

“Burung Murai Batu.. kenapa kamu keluar dari kandang mu ?”

“Diluar aku bermain-main.. senang sekali, aku suka bernyanyi..”

“Tidak kah engkau lihat tuan mu sedih dan merasa kehilanganmu, ia memikirkanmu dari pagi hingga petang… bukankah engkau selalu disayangnya dan diberinya makan. Tiap hari ia selalu bercanda dengan mu ? Kembalilah ke sangkarmu dan pun sudah sore hari, diluar nyawa mu dapa terancam. Kasihan tuanmu itu.”

Tak ada jawaban, kicau Murai Batu pun tak terdengar lagi setelah Ardi melakukan kontak batin. Inti dari pembicaraan Ardi ke burung Murai adalah menyuruh burung itu kembali.

Keesokan harinya Ardi melihat tetangganya sudah berseri-seri sambil memberi makan burung Murai Batu.

Pernah suatu siang, saat Ardi mau keluar rumah mendadak ia terhenti saat akan berjalan.. ia terkejut karena di seberang jalan rumahnya terlihat ada seekor ular berwarna hitam belang keputih-putihan ingin menyeberang ke rumahnya. Tentu saja Ardi sangat ketakutan jika sampai ular itu masuk ke rumahnya.
Namun ia teringat pernah berbicara dengan Ayam Jago dan burung Murai Batu, ia pun mencoba kebetulan ada seekor ular yang ingin menyeberang ke rumahnya. Dalam pandangannya ular itu adalah ular biasa.. kemudian Ardi mencoba melakukan komunikasi dengan ular itu :

“Ular, mau apa menyeberang kesini..?”

“Mencari makan..”, Jawab ular itu

“Ini adalah rumah saya, tidak ada makanan yang kamu cari dirumah ini.. tidak ada kodok atau katak. Carilah ke tempat lain..” Ardi melakukan pembicaraan dengan ular itu.

Yang diajak bicara menatap Ardi dan tak lama kemudian ular itu berbalik arah tidak jadi menyeberang jalan ke rumah Ardi.

Dalam kehidupan sehari-hari Ardi setelah memiliki kemampuan supranatural / ilmu.. kadangkala ia sering dicoba sama orang yang mempunyai ilmu.. bahkan temannya sendiri pun pernah mengujinya. Temannya itu dapat merasakan bahwa Ardi memiliki kemampuan supranatural yang lumayan. Begitulah budaya kita dari dahulu sampai saat ini adalah selalu menjajal atau mencobakan ilmu nya jika ada orang lain memiliki ilmu atau kemampuan juga.

Kisah nya Ardi di ganggu oleh teman sekantor nya pada saat rapat di kantor.. pemimpin rapat nya saat itu adalah teman yang memiliki sebuah ilmu yaitu ilmu tenaga dalam…… si teman tersebut selalu melirik Ardi dari pandangan yang seakan-akan menyelidiki Ardi. Benar… tak berapa lama Ardi merasakan ada suatu suasana yang aneh…… Ardi membuka padangan gaibnya dan terlihat seperti ada awan tipis gaib mengelilingi nya dan awan tipis itu membuatnya mengantuk. Ardi menahan rasa kantuknya… lalu ia mengaktifkan indra peraba dan dengan indra penglihatannya untuk mendeteksi temannya yang sedang memimpin rapat.. Ia mendengar semacam kalimat kalimat mantra yang gunanya untuk menguji Ardi.

Secara diam-diam Ardi memanggil pendamping nya dengan melakukan kontak batin… sedetik kemudian pendamping nya telah hadir disebelah Ardi. Setelah mengucapkan salam, Ardi berkata kepada pendamping nya agar apa yang disampaikan oleh temannya dalam bentuk awan tipis yang membuatnya mengantuk itu “dikembalikan 3 X lipat”. Beberapa saat kemudian pemimpin rapat menguap dengan keras bahkan sampai semua yang hadir terheran heran.

“Pemimpin kok mengantuk” ,sahut teman nya yang lain di dalam rapat itu.

Pemimpin rapat itu sekilas melirik kepada Ardi dan ia balas dengan senyuman. lalu ia mencoba membaca pikiran pemimpin rapat itu dengan kemampuan indra ke-6.  Terdengar lah pikiran temannya si pemimpin rapat itu berkata :

“Ilmu apa yang di punyai pak Ardi ini, kapan dia belajar?”.

Tidak hanya itu saja, ada juga seorang temannya yang lain berasal dari perguruan tenaga dalam terkenal di Indonesia.. pernah juga mencobakan ilmunya tetapi untunglah dapat dihindari oleh Ardi. Kadang kala orang yang mencobakan ilmu itu tidak hanya dengan ilmu / tenaga dalam ada juga yang melalui mimpi..  dimana roh kita diuji saat kita tidur, walaupun mimpi apabila kalah dalam bertempur atau berkelahi maka bisa terkena sakit dalam. Untung saja dengan perlindungan Tuhan.. Ardi selalu dapat melaluinya cobaan-cobaan itu.

Sehingga dalam semua langkah dalam kehidupan sehari-hari Ardi harus selalu mawas diri dan berhati-hati, karena walaupun ilmu putih yang dipegangnya untuk kebaikan tetapi juga mengundang marah bahaya. Tentunya semua itu menjadi pengalamannya di manapun berada.

Pada suatu masa.. Ardi sedang berbincang-bincang dengan Rasyidi, saat itu jam 21.30 malam. Tiba-tiba indra penciumannya mencium bau yang sangat wangi .. bau bunga melati……

”Bau apa ini Pak Ardi ?” Tanya Rasyidi kepadanya.

Ardi selanjutnya memusatkan indra penglihatannya …..
Ternyata sekitar 7 meter dari mereka duduk terlihat ada sesosok mahluk halus berwujud seorang gadis cantik. Ardi pun menjawab :

“ itu, Jin pak!”

“bukan..!“ sela Rasyidi

“Dia adalah orang bunian kebenaran”.

Bercerita lah Rasyidi dan berusaha menjelaskan kepada Ardi bahwa orang bunian kebenaran adalah manusia sama seperti kita dan hidup di dimensi lain. Kalau jin adalah sosok yang wujudnya bisa bermacam-macam atau berubah-ubah dengan kata lain seribu kehendak.. akan tetapi sesungguhnya badan aslinya nya tidak ada lekukan-lekukan tubuh bahkan rata. Orang bunian kebenaran orangnya taat beribadah, suka menolong dan tidak mau berbuat dosa, cenderung tidak mau menyerang mahluk lain tetapi hanya melindungi aja.

“Lalu dimana mereka tinggal (rumah mereka) ?” Tanya Ardi kepada Rasyidi.

“Mereka ada dimana mana hidup berdampingan seperti kita dan lebih sering menempati tempat yang tidak dihuni manusia. Merekapun dapat berwujud seperti manusia (tampak dan bisa dilihat dan disentuh seperti manusia pada umumnya)”.

“Kalau mau melihat langsung wujud nyata nya bisa, besok malam kita coba”. Ujar Rasyidi sambil menghisap rokoknya dalam-dalam.

Pada malam berikutnya, sesuai pembicaraan kemarin malam antara Ardi dan Rasyidi.. mereka bertemu kembali di tempat Ardi, saat itu jam 22.00 malam. Rasyidi telah mempersiapkan barang (benang berwarna) yang nantinya akan dibentangkan melintang di jalan di depan rumahnya Ardi (jalan itu merupakan lalu lintas orang bunian kebenaran Padang12).

“Mengapa harus berwarna pak “Tanya Ardi dan Rasyidi pun menjelaskan kenapa seperti itu, dalam hal ini penulis tidak dapat merincikan tentang benang tersebut karena khawatir dapat disalah gunakan.

Tak berapa lama kembali tercium aroma bunga wangi melati yang khas, berarti dalam jarak tertentu ada orang bunian kebenaran yang akan melewati jalan itu. Dengan Indra penglihatannya Ardi mengawasi dengan seksama orang itu, sampai saat orang bunian kebenaran itu mau melewati benang yang telah dilintangkan oleh mereka mendadak orang bunian kebenaran itu terhenti sejenak.  Ada sebuah suara terdengar :

“Siapa yang melintang kan kayu ditengah jalan ?”

Untuk melewati benang itu, orang bunian kebenaran harus mewujudkan dirinya seperti manusia…… beberapa saat orang itu mau berwujud nyata…… tiba-tiba….

Ardi dan Rasyidi dikejutkan ada suara tetangga Ardi menumpahkan air yang baru digunakan untuk mencuci sayuran (tetangga merupakan peraih sayuran). Suatu hal di luar dugaan mereka. Urunglah orang itu berwujud., lalu mencari jalan lain.

3 hari kemudian, Ardi dapat sms (pesan singkat) dari Rasyidi.

“Pak Ardi cepat kerumah..”

5 menit kemudian Ardi telah sampai di rumah Rasyidi.

“Ada apa pak ?” Tanya Ardi keheranan.

“Kita di undang pak Haji Guru Besar ke Kerajaan Padang 12”.

“Dimana letaknya, pak ?”

“Entahlah saya pun orang baru juga di Ketapang ini. Mari kita cari dengan panduan pendamping kita”.

Beberapa saat kemudian mereka telah berangkat menuju ke arah padang 12. Perjalanan dari Kota Ketapang hingga ke Daerah Padang 12 ditempuh dngan bermotor lebih kurang 1,5 jam. Akhirnya disaat melewati hutan semak dan perdu indra ke-6 nya Ardi mengatakan memang ini tempatnya.

Saat melihat tempat tersebut, Ardi merasa ragu apakah pak Haji Guru Besar itu mahluk halus kah ?
Benarkah ?
Antara percaya dengan tidak percaya ?

“Bagaimana pak Ardi..? Kita masuk ke hutan ini ?” Tanya Rasyidi kepada Ardi yang terlihat ragu-ragu.

Karena keraguan Ardi, ia menyarankan agar bertanya dahulu ke orang di sekitar tempat ini. Maka pergilah mereka dari Padang 12 mengikuti kembali jalan raya… sekitar 7 km barulah mereka menemukan warung terdekat. Setelah duduk di warung tersebut dan minum sambil bertanya-tanya kepada pemilik warung, akhirnya mereka menyimpulkan bahwa benarlah mereka tadi berhenti di Padang 12.

Setelah selesai minum, mereka kembali ke tempat semula di Padang 12. Tak berapa lama mereka berada di depan pintu gerbang padang 12. Pintu Gerbang Kerajaan Padang 12 tak jauh dari Jalan Raya kita. Banyak orang yang lalu lalang di jalan raya tersebut heran menoleh ke Ardi dan Rasyidi saat mereka berdiri di pinggir jalan masuk ke padang 12, ada kesan ketakutan.. maklum daerah itu daerah terlarang atau juga bisa jadi Ardi dan Rasyidi dianggap orang yang lalu lalang adalah orang bunian kebenaran dari daerah itu.

Kemudian mereka memutuskan untuk masuk dan tidak lupa mengaktifkan indra ke 6. Karena di daerah itu mereka harus berkomunikasi dengan penghuni disana tidak hanya melihat saja. Dalam pandangan gaib terlihat kota besar bahkan melebihi Ibukota Jakarta dengan pintu gerbang yang megah dan diatasnya ada jalan layang. Setelah kami minta ijin kemudian mereka melanjutkan perjalanan lebih kurang 2 Km.. sepanjang jalan dalam pandangan mereka, jalan tol penuh dengan mobil-mobil mewah yang melaluinya.

Tiba-tiba Rasyidi berhenti.

“Berhenti Pak Ardi.. kita sudah sampai…”

Terlihat dihadapan mereka sebuah rumah yang sangat megah, lalu ada mobil mewah sedang parkir di depannya. Tiba-tiba Rasyidi menepuk pundak Ardi

“Mari kita meditasi dan berdoa memohon keselamatan dan bersyukur dengan Tuhan Yang Maha Esa”.

Lebih kurang 15 menit mereka berdoa. Ardi mendengar sayup-sayup suara Rasydi seolah berbincang-bincang dengan seseorang.. tetapi ia belum berani membuka matanya… karena ini pengalaman pertamanya bertemu langsung dengan orang bunian kebenaran. Lalu terdengar suara memanggil ..

“Pak Rasydi, silahkan duduk..”.

Aneh siapa dia ? Ardi hanya membatin. Lalu tiba-tiba terdengar sebuah suara yang akrab.

“Bukalah mata pak Ardi..”. Suara pak Rasyidi.

Ardi pelahan-lahan membuka buka matanya dan …

“Ya… Tuhan, dimana aku berada ?
Mimpikah ?

Ardi terbengong-bengong melihat apa yang dihadapinya sekarang.. tadi ia merasa duduk berdoa beralaskan rumput….sekarang duduk di depan teras sebuah rumah megah. Lama Ardi dibuat bingung dengan perubahan suasana  disekelilingnya.. karena yang tadi tampak gaib sekarang menjadi nyata sejelas ia memandang seperti kesehariannya.

Tiba-tiba Ardi  dipegang oleh seorang laki-laki tua berpeci haji dan memakai baju koko. Ternyata beliau adalah Haji Guru Besar.

“Hanya orang hati dan pikiran bersih yang mampu menembus ke alam kami nak”, ucap pak Haji sambil tersenyum memandang Ardi.

Sekitar 2 jam kami berbincang-bincang di rumah beliau dan diperkenalkan dengan keluarga beliau.. setelah itu Ardi dan Rasyidi mohon pamit.  Mereka diantar sampai Gerbang Kerajaan Padang 12. Setelah itu pandangan mereka kembali hanya melihat padang perdu dalam kegelapan malam..

Dipinggir jalan mereka berbincang sejenak..

“Aneh tadi saat kita berbincang-bincang di alam sana.. saya perhatikan di rumah pak Haji Guru Besar kita berada disana lebih kurang 2 jam.. tetapi jam saya kok hanya 15 menit ya...?” Ardi bertanya sambil memandang Rasyidi.

Rasyidi hanya tersenyum melihat Ardi keheranan.

“Waktu di alam sana lebih lama dari pada alam kita..”, ucap Rasyidi.

Kemudian karena Ardi masih kurang puas maka ia mengambil HP nya yang berlipat untuk melihat jam. Betapa terkejut nya Ardi.. di sela lipatan HP ada bunga rumput… ken=mudia ia menggunakan mata batinnya dan dalam pandangan gaib bunga rumput itu adalah bunga kembang sepatu berwarna merah.

“Pak Ardi di kasih oleh pak Haji sekuntum bunga itu untuk membantu pak Ardi dalam menolong orang…”, Rasyidi menjelaskan tentang bunga tersebut.

Wah, kapan ya beliau memberi ? Padahal selama masuk ke padang 12 Ardi merasa tidak pernah mengeluarkan handphone…..Aneh Pikirnya. Sedangkan pak Rasyidi di kasih piring.. tentunya punya makna tertentu dan sepertinya untuk sarana membantu orang juga. Kemudian mereka berangkat pulang menuju kota ketapang.

Hari Rabu minggu berikutnya saat jam 10.00 pagi. Rutinitas kerja Ardi saat itu berada di depan komputer. Tiba-tiba duduk di bangku tamu ruangannya ada sesosok gaib wanita muda belia cantik dan berbaju modern. Iapun terkejut. Aneh kapan datangnya ? Ardi bingung, mengapa indranya tidak merasakan kehadirannya. Lalu ia melakukan hubungan dengan pendampingnya..

“Dia adalah orang bunian kebenaran”.

O…pantas kalau orang bersih /putih kadangkala indra batin nya tidak bisa mendeteksi sedangkan sosok yang jahat sangat cepat mendeteksi. Si gadis bunian kebenaran tersenyum kepada Ardi.

“Selamat Pagi Pak ....?
Sejenak Ardi terdiam….

“Selamat pagi juga. Eh,.. non ini siapa ya …?”

“Masak bapak lupa….?”

“Ehmmm, siapa ya ?”

“Saya salah satu anak dari pak Haji Guru Besar dari Padang 12. Beberapa hari kemarin kan pak Ardi ke rumah saya dan kita sempat berkenalan….”

“Oh iya… ya..”, jawab Ardi dengan gugup.

“Saya adalah Ranti….. tak lama mereka berdua mulai akrab dan berbincang-bincang. Sesaat kemudian terlihat sebuah mobil Honda Jazz RS berwarna biru metalik terlihat datang dan parker di depan jendela kantor Ardi.. dari dalam mobil itu keluarlah 4 dara cantik. Ke 4 dara itu datang menghampiri Ardi dan Ranti, lalu mereka memperkenalkan diri kepada Ardi.. mereka adalah Mentari, Santhi, Sukma dan Asmiranda. Mereka rata-rata masih kuliah  (S1) di Pontianak, kecuali Sukma yang berkualiah di Australia. Masih ada lagi 2 dara yang tidak hadir yaitu Mutia juga kuliah (S1) di Pontianak dan Indah status masih SMA dan bersekolah di Padang 12.

Diantara mereka sebenarnya masih ada lagi yaitu Kurnia mengambil Strata 2 Tehnologi Informatika  di Jerman… dari perkenalannya dengan manusia bunian kebenaran dari padang 12 (ORANG KEBENARAN) menyadarkan Ardi bahwa mereka sama seperti kita kegiatannya sehari-hari layaknya seperti manusia biasa hanya yang dimensi yang membedakannya dan aturan mereka. Mereka juga beribadah seperti kita bahkan mereka mempunyai aturan-aturan tertentu untuk komunitas mereka, bahkan mereka tidak mau mengganggu urusan dari dimensi lain, selalu membantu orang yang membutuhkan dan menjunjung tinggi kebenaran (selalu berbuat benar) maka mereka sering disebut “Orang Kebenaran” walaupun ditempat lain berbeda penyebutannya.

Karena kedekatan dan selalu kontak dengan Orang bunian kebenaran, maka mereka selalu bermain / silahturahmi ke rumah Ardi termasuk para pembesar dari padang 12. Lambat laun ia pun dikenalkan oleh mereka kepada orang kebenaran dari semua wilayah Kalimantan Barat yang terdiri dari kota-kota besar yaitu Radak (di dekat muara kubu, Kab. Kubu Raya) dan Paloh (Wilayah Kab. Sambas).

Hingga Suatu ketika pernah Ardi diajak naik pesawat jumbo jet mereka (dalam keadaan gaib)…. Disana ia di bawa ke seluruh kota-kota atau kerajaan dari wilayah Jawa Timur sampai Jawa Barat dan kemudian ke seluruh kerajaan se Nusantara. Tidak diduganya jika mereka (bunian kebenaran) begitu ramah dengannya…. Oh, iya… pakaian khas kerajaan mereka berbeda-beda setiap daerahnya yang menunjukkan ciri khas daerah masing-masing pada saat ada acara resmi. Akan tetapi saat keadaaan biasa mereka berpakaian seperti kita manusia.

Pada akhirnya satu bulan berikutnya Ardi diperkenalkan kepada orang bunian kebenaran dari seluruh dunia. Baru ia menyadari, bahwa mereka ada di seluruh dunia.. cirinya pun sama dengan manusia seperti kita bahkan bahasanyapun sama tergantung di daerah mana orang kebenaran itu berada.

Pada bulan Oktober saat siang hari pada pukul 11.20 WIB saat sinar matahari terik…. Ardi keluar rumah hendak mengambil sandal di samping rumah. Saat ku ambil sandalku tiba-tiba ia merasakan pancaran sinar matahari yang aneh. Secepatnya ia melihat ke atas langit..

“Oh…Tuhan….begitu cantiknya….”

Matahari bersinar penuh lalu dikelilingi oleh asap tipis.. dimana asap yang mengelilingi itu jaraknya agak jauh dan langit bersih tanpa ada awan. Tiba-tiba di sebelah kanan matahari terlihat sosok tubuh yang besar melayang di langit dengan tangan kanan diangkat seperti membentuk arti salam…. Ardi  teringat akan sosok itu yang biasa dilihatnya dalam film atau dalam buku cerita…… itu adalah Sang BUDDHA….

Singkat cerita terjadilah komunikasi antara Sang BUDDHA dan Ardi. Pembicaraan mereka berdua tak dapat diungkapkan, setelah selesai perbincangan itu.. tak lama kemudian beliau menghilang dengan senyuman yang khas. Dua hari setelah pertemuannya dengan Sang BUDDHA itu, Ardi bercerita kepada Rasidy….. beliau hanya tersenyum, mengangguk dan berkata

“Bagus…”.

Setelah itu pada keesokan harinya…. Ardi ingin mengajak anak-anaknya pergi bermain ke abang iparnya, disaat ia memanggil anak-anaknya Ardi terheran-heran mengapa anak-anaknya tidak menyahut saat dipanggil...? Rupanya ke dua anaknya tertegun melihat seseorang di depan pintu. Ardi menghampiri….. Oh, ternyata kedua anaknya itu tertegun melihat kehadiran seorang pemulung yang minta sedekah….. Reflek Ardi segera mengeluarkan uang untuk diberikan kepada pemulung itu. Akan tetapi ada sesuatu hal yang aneh dalam pandangannya… Si Pemulung ini memakai topi besar dan terus menunduk tidak mau menatap langsung ke Ardi…..

Sekilas Ardi berusaha melihat wajahnya…. lalu ia ulurkan tangannnya memberikan uang kepada si Pemulung itu. Sewaktu menerima uang dari Ardi si Pemulung itu mengambilnya dengan kedua tangan seperti bersujud.. Ardi agak terkejut melihat cara menerima uang darinya dan tangannyapun sempat mengenai kulit telapak tangan si pemulung… terasa halus sekali seperti bukan tangan orang  yang bekerja sebagai pemulung / pekerja kasar… bahkan mungkin perempuan kalah halusnya. Tapi karena sedang terburu-buru, Ardi mengabaikan perasaannya itu karena ia harus bergegas pergi ke tempat abang iparnya dan ada acara yang cukup penting…

Beberapa hari berjalan biasa saja…. hingga hari Kamis, pada pagi hari itu Ardi sedang duduk di sebuah restoran dan sambil makan ia perhatikan seorang pemulung berjalan… tiba-tiba ia teringat akan seorang pemulung pernah ke rumah nya beberapa waktu yang lalu dan ia pun teringat kembali dengan keanehan-keanehan yang ada kala itu. Berdenyut jantung nya saat ia mengulang kembali sekilas wajah itu… itu… itu…. Tak sanggup ia membayangkan nya lagi dan dalam hatinya bercampur kaget sama sekali tidak percaya… bahwa wajah pemulung yang datang ke rumahnya sama dengan wajah orang Padang 12 yang selalu menyapa dengan ramah di saat ia diundang berkunjung ke rumahnya.. Oh, pucat wajah Ardi pemulung itu adalah pak Haji Guru Besar yang menyamar….

Baru Ardi sadar bahwa yang hadir di rumahnya dalam wujud manusia (bukan gaib) yang secara fisik adalah pak Haji Guru Besar dari Padang 12. Bergegas Ardi meninggalkan restoran itu walaupun baru 3 sendok ia makan.. Ardi pergi menuju ke kediaman Rasyidi. Sesampainya di tempat Rasyidi ia menceritakan pengalamannya namun belum habis cerita Ardi kepada Rasyidi terlihat wajah Rasyidi tersenyum dan berkata :

“Hehehe.. yang diceritakan pak Ardi orangnya sebentar lagi akan datang..” kata Rasyidi. Ardi pun termangu.

Beberapa saat kulihat dalam pandangan gaib… di depan rumah Rasyidi sudah datang sebuah mobil Pajero Silverblack….. lalu terdengar sebuah suara mengucapkan salam...

“Asalamualaikum…… !” Ardi dan Rasyidi pun menjawab saapaannya…. Oh yang datang adalah pak Haji Guru Besar…. lalu beliau duduk bersama mereka dan mengakui bahwa yang datang ke rumah Ardi dan berpura-pura sebagai pemulung adalah untuk menguji Ardi akan ketulusan / keikhlasan dalam memberi kepada sesama. Pada akhirnya memang Ardi di uji sebanyak 3 kali oleh pak Haji Guru Besar.

“Mengapa mereka selalu mencobai kita pak..” Tanya Ardi ke Rasyidi pada suatu saat pertemuan mereka kembali.

“Kalau kita mau dekat dengan mereka, maka kita akan di uji oleh mereka apakah kita benar-benar tulus / hanya pura-pura dengan mereka dan cobaan biasanya bermacam-macam yang mencerminkan / melukiskan bagaimana pribadi kita..”. Kata Rasyidi. “Tidak sembarang orang biasa bergaul dengan orang bunian  kebenaran.. karena mereka juga punya aturan-aturan seperti kita”.

Kadang siang kadang malam orang bunian kebenaran sejak saat itu sering main ke rumah Ardi…. bahkan kalau siang hari ada yang numpang berteduh…. mungkin karena di depannya merupakan jalan lalu lintas orang bunian kebenaran….. dan juga ada pohon rindang yang mungkin mereka suka istirahat sambil berteduh. Bagi orang yang memiliki kemampuan indra ke 6 tentu akan heran karena di depan rumahku sering terlihat mobil-mobil mewah.. namun kendaaraan mereka tak terlihat secara kasat mata. Tetapi mereka semua bisa berwujud secara fisik.. karena sudah rahasia umum jika di kota Ketapang kadang kala mereka sering mewujudkan diri di kota. Maka sangatlah aneh disaat bulan puasa atau menjelang lebaran dan hari besar lainnya.. tiba-tiba pusat perbelanjaan bahkan jalan-jalan menjadi sangat padat padahal kalau dihitung hitung seberapa lah besarnya kota ketapang ini dan penduduknya tidaklah seramai kota propinsi. Tentunya akan mengundang banyak pertanyaan bagi orang yang masih awam…. akan tetapi bagi masyarakat Ketapang sudah terbiasa jadi tidak heran lagi.

Kadang orang kebenaran yang bertamu ke rumah Ardi ada yang minta ijin untuk menunaikan sholat di rumahnya karena mungkin kemalaman atau terlambat pulang pada waktunya… walaupun mereka tahu jika Ardi beragama non muslim.  Orang kebenaran itu mempunyai agama bermacam-macam sama dengan manusia di dunia mayoritas agama mereka tergantung pada daerah atau negara yang ditempatinya. Saat lebaran Ardi sering bersilahturahmi ke Padang 12 dan juga hari besar lainnya… begitu juga sebaliknya saat Ardi merayakan hari besar agamanya.. mereka juga bersilahturami ke tempat Ardi.

Tanggal 20 Desember 2010 saat Ardi kembali ke kota Solo untuk menjenguk ibuku yang sakit agak lama..  Ia di Solo karena harus mengurus ibunya yang sedang sakit..  karena lama akhirnya ia merayakan hari besar agamanya dengan kedua orang tua Ardi di Solo.. Sedangkan istri dan ke dua anaknya merayakan di Ketapang. Untuk sementara waktu Ardi berpisah dengan istri dan anak-anaknya.

Setelah kesehatan ibunya sudah mulai membaik, Ardi memutuskan untuk pulang ke Ketapang pada tanggal 28 Desember,.. dan sesampainya di Ketapang Ardi melepas rindu dengan keluarganya. Saat telah santai dan sambil duduk-duduk, Istri Ardi bercerita tentang kejadian pada tanggal 26 Desember saat banyak tamu di rumahnya.

“Pak, saat itu…. ada tamu aneh dirumah kita ?”

Begitu mendengar kata” Aneh” langsung telinga Ardi berdiri seperti ada hal lain tetapi belum jelas. Ia berkata-kata dalam hatinya.

“Apa maksudnya ?”

Istrinya melanjutkan ceritanya kepada Ardi..

“Yang datang ke rumah kita itu tamunya banyak sekali.. diluar dari perkiraan. Kita yang sudah menyiapkan makanan bahkan malamnya aku (istri Ardi) menyuruh pembantu kita untuk membeli makanan lagi”. Cerita istri Ardi.

Setelah mendengar cerita istrinya Ardi bertanya..

“Apakah pak  Rasyidi, Ardo, Abu-abu, Hikram dan teman kantorku datang juga ?”

“Ah kalau itu sih saya hafal dengan mereka dan mereka pasti datang semua, hanya yang aneh bagiku banyak tamu mencari Bapak (Ardi).. Cuma saya tidak kenal siapa mereka dan sepertinya mereka bukan orang atau penduduk ketapang,.. siapa ya mereka, pak.. ? Bahkan ada pak Ustadz dengan istrinya berkunjung ke rumah kita ...” Sahut istrinya.

Mendengar kalimat yang ke dua hati Ardi agak tenang dalam bathinnya itu mungkin pak ustad yang istrinya teman kantornya. Tetapi hatinya mulai ragu mengapa tahun kemarin tidak seramai tahun ini ?
Keesokan harinya ia bertemu dengan teman kantornya yang suaminya seorang Ustadz.

“Maaf, Pak Ardi kami pada tanggal 26 Desember tidak bisa bersilahturahmi ke rumah bapak.. karena saat itu kami berada di Pontianak.. “, sapa temannya saat bertemu sambil si teman itu menyalaminya.

Ardi terkejut..  namun ia tetap menampakkan wajah biasa dan tersenyum…. lalu siapa tamu-tamunya yang bahkan ada seorang pak Ustadz ? Padahal pak ustadz yang dikenalnya hanya satu itu saja yang menjadi suami temannya itu…..

Dua hari Ardi tidak bisa tidur tenang karena cerita dari istrinya juga temannya…. apalagi kata tetangganya yang bertamu di rumahnya membawa mobil mewah-mewah yang jarang terlihat di kota Ketapang.. cerita dari tetangga semakin menambah risau hatinya karena penasaran siapa yang datang. Mungkin karena baru pulang dari Jawa ditambah mendapat cerita yang aneh membuat Ardi lupa dengan pendamping nya sehingga terlupa juga untuk berkomunikasi  batin dengan mereka.

Rabu siang jam 13.30 Ardi bertamu ke rumah Rasyidi, saat bertamu beliau sempat menyalaminya karena telah merayakan hari besar agama. Kemudian Ardi mulai menceritakan kejadian yang dialami istrinya. Rasyidi hanya tersenyum-senyum dan berkata….

“Alhamdulilah itu rejeki dari Allah…”

“Maksudnya apa pak ?” Tanya Ardi

“Apabila rumah kita didatangi banyak tamu berarti itu adalah rejeki untuk tuan rumah..”, jawab Rasyidi.

“Wah, kalau itu saya tau Pak..”, sahutku. “Hanya mengapa istri bahkan tetangga saya terheran-heran dibuatnya… bahkan saya sendiripun masih bertanya-tanya dalam hati “.

“Hehehe… yang datang ke rumah Pak Ardi itu adalah orang bunian kebenaran…” Jawab Rasyidi.

Lama ia berpikir seperti orang bingung…..mendengar penjelasan dari Rasyidi. Rasyidi menjelaskan lagi kepada Ardi..

“Karena pak Ardi banyak bersilahturahmi ke alam bunian kebenaran.. maka merekapun akan membalasnya pula, itulah aneh tapi nyata tetapi semua itu adalah rahasia ALLah SWT. Saya pun waktu lebaran juga begitu... Dan ciri khas mereka adalah mereka akan menampakkan diri/ berwujud kepada orang yang tidak tahu akan mereka.. kalau dengan yang sudah tahu itu jarang.” Kata Rasyidi.

Ardi mulai faham.. pantas lah di saat ia tidak ada (saat di jawa) mereka mewujudkan dirinya kepada istri dan tetangganya yang belum kenal mereka. Pikir Ardi dalam hati..

-------------------------------------

Demikian lah cerita Ardi kepada Abu Abu mengenai perjumpaan nya dengan Manusia Bunian Kebenaran..
Mudah-mudahan masih banyak lagi yang dapat diceritakan pengalaman dari Pelaku Kisah Bunian yang lain yang disampaikan dalam bentuk cerita agar para pembaca juga mengetahui keberadaan kita sebenarnya tidak sendiri.. bahwa masih ada manusia lain yang juga hidup dalam tatananan kehidupan seperti kita disini….
Salam kami kepada para pembaca yang budiman..

33 komentar:

  1. bagus banget ceritanya...bacanya jg enak...sprti terbawa alur ceritanya...mantabh deh....

    BalasHapus
  2. adakah pertikaian antar aga
    di negeri bunian ??

    BalasHapus
  3. agama maksud saya

    BalasHapus
  4. Agus Yuzar :
    Terimakasih kang, semoga tetap diizinkan untuk menuangkan cerita didalam Blog. Mohon dukungannya juga.

    Anonim :
    Sebenarnya dari alur cerita sudah dapat disimpulkan apa yg terjadi disana, namun bisa saya jawab.. disana (alam bunian kebenaran) tidak ada pertentangan dalam hal agama.

    BalasHapus
  5. Agama itu sama dengan kepercayaan..
    Kpercayaan itu tak bisa di perdebatkan karna itu adalah hak asasi mahluk hdup.
    Kpercayaan tak bisa di paksa dan tak bsa di salahkan ...
    Itu tinggal wadah yang mnjalankan..

    :;: dewasa adalah pilihan, tua adalah keharusan...:;';

    BalasHapus
  6. Subhanallah.. Alhamdulillah wawasan jd nambah. Terimakasih bang abu yg telah menulis untuk membagi pengetahuan.

    BalasHapus
  7. Salam Kenal..
    mohon ijin menyimak..

    BalasHapus
  8. just 1 word, MasyaALLAH......salam sungkem.

    BalasHapus
  9. MasyaALLAH & mantab, seakan nonton bioskop 3D.

    BalasHapus
  10. Wah mantap ini ternyata org bunian termasuk org yg beradab juga dan punya sopan santunnya yg baik mau juga punya teman dgn org bunian tuh asal ndak saling mengganggu pribadi dan akidah masing2 aja, siip dech.......

    BalasHapus
  11. mohon maaf kenapa ada orng dari kerajaan padang 12 ikut membantu memerangi kami,tanah banjar tidak pernah berselisih dgn padang 12,kenapa mereka ada membantu org2 yg tidak benar,yang berbuat zalim ...www.explorewisatakalimantan.blogspot.com

    BalasHapus
  12. d blog sebelah juga ada orang yang sring bercerita kalo dia sering "main" ke negeri orang bunian bahkan sering di beri ilmu.

    BalasHapus
  13. Assalamualaikum...

    Saya pengganti Abu Abu Bunian yang sudah/telah pindah di Kerajaan Padang 12.

    Tidak benar bahwa Kerajaan Padang 12 berperang. Karena Kerajaan Padang 12 adalah Bunian Kebenaran yang juga terhubung dengan Kerajaan Bunian Kebenaran seluruh dunia yang selalu menghindari setitik kekeliruan serta menjauhi larangan-Nya.. jangankan untuk berkata dusta.... seutas tali yang tak bertuanpun pantang untuk diambil.. itulah kenapa disebut Bunian Kebenaran.

    Adalah tidak benar jika ada orang yang bermain atas keinginan sendiri ke Kerajaan Padang 12 (Alam Bunian Kebenaran) tanpa izin ataupun dengan wujud kasar menembus batas dimensi. Kecuali yang telah memegang rahasia kunci alam/dimensi.

    MBK (Manusia Bunian Kebenaran) Kerajaan Padang 12, tidak memberi ilmu apapun dan kepada siapapun. Pada hakikatnya semua yang ada didunia Bunian Kebenaran dan Dunia Nyata adalah sama.

    Pernyataan diatas khusus nya untuk Manusia Bunian Kebenaran, dengan pengecualian bukan untuk Manusia Bunian Limunan.

    Terimakasih.....

    BalasHapus
  14. Ceritanya bagus banget, yang jadi petanyaan saya adakah sosok pak Rasyidi, Ardi dan Ardo itu emang bener ada saya saya ingin berkenalan dan belajar dari mereka. Karena mungkin selama ini saya hanya berusaha untuk belajar kearah sana namun hijab saya tidak pernah terbuka.Terima kasih

    BalasHapus
  15. lagi buat novel mas, tentang orang bunian, masih belum jadi sih, buat kompetisi, ceritanya mirip twilight, inginnya sih ada yang jahat di novelku ini, tapi setelah membaca bahwa mereka semuanya baik, plot aku ubah sedikit

    BalasHapus
  16. salam kenal , bagaimana cara silaturahim kepada pk Rasyidi , pk Ardi dan pak Abu - abu mohon izin sbagai wasilah untuk belajar budhi baik kepada saudara saudara mbk. syukran

    BalasHapus
  17. mas izin buat novel tentang kisah cinta orang biasa dengan bunian, mohon sampaikan kepada Pak Rasyidi

    syukron

    BalasHapus
  18. Wah bagaimana yah pengen juga berteman dengan orang bunian kebenaran

    Herry Bogor

    BalasHapus
  19. mas abu-abu ane lagi buat novel tentang percintaan orang biasa dengan kebenaran, izin dulu nih sama temannya, di novel ane orang kebenaran di ceritakan orang yang baik rajin Ibadah, taat kepada Allah, bahkan menolong seekor ular yang sedang kesusahan

    BalasHapus
  20. Apakah pak rsyid dan pak ardi masih hidup?apakah mrk punya padepokan?sy mau belajar?

    BalasHapus
  21. Pada hemat saya ini sekedar cerita yang berbentuk fiksi dari penulisnya saja. Gambaran tentang orang bunian yang diberikan oleh penulisnya terlalu 'over' dan berlebihan................

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheeee... jangan pernah memikirkan ini dengan akal mu, krn memang allah swt melarang kita untuk memikirkan kekuasaan nya.
      bruntung mas ardi bs dibukakan gerbang silaturrahmi padang 12

      Hapus
  22. Ass sedulur smua...
    Mhn sblm nya ada yg tau tempat tinggal pak rasyidi ato arfi gk.
    Pengen silaturrohmi...?

    BalasHapus
  23. Orang Bunian di Kalimanatan Kok Lain yah

    BalasHapus
  24. assalamualaikum ane ingin sekali bisa bersilaturrohim dengan pak ardi dan pak rasyidi, atau kalau Allah SWT mengijinkan bisa silaturrohim langsung dengan orang bunian kebenaran, jika ada orang bunian kebenaran yang membaca komentar ini dan bisa membantu ane, silahkan add pin ane 73ebeecb, jazakallah khoir

    BalasHapus
  25. Kerinduan jiwa,syahdu terdengar ditelinga penggemarrnya

    BalasHapus
  26. Maaf mau ikut komentar. Tapi sebelumnya saya mohon maaf, karena mungkin komentarnya akan terlihat SARA, tanpa ada maksud SARA sebenarnya.
    Ardi adalah seorang kristen. Pada saat lihat sang Budha, Ardi terlihat takjub. Apakah Ardi kemudian percaya kepada Budha? Adakah potensi Ardi pindah agama dari kristen ke Budha? Maaf kalau pertanyaan sedikit konyol. Yang namanya agama adalah mutlak kebenaran sesuai kepercayaan si penganutnya. Kalau penganut suatu agama percaya kepada "tuhan" agama lain apakah ini tidak bertentangan dengan keyakinannya? Walaupun kemudian di alam bunian ini tidak ada pertentangan antar agama, bisa jadi mereka hanya saling menghormati agama masing2, tidak seperti alam kita yang saling perang agama. Tapi tetap saja tidak bisa di nalar, ada seorang kristen, bertemu dengan Budha. Bisa saja nanti ada seorang muslim bertemu dengan Yesus. Atau Wisnu, Syiwa dll.

    Sekali lagi mohon maaf kalau tidak berkenan, tapi kisah di atas sangat menggelitik naluri saya. Terimakasih

    BalasHapus
  27. Asalamu alaikum ......
    salam sejahtera buat mas ardi dan keluarga ....
    berkenaan dgn cerita jenengan saya jadi kepingin berkenalan
    dan bersilahturami dgn umat tuhan yg di demensi berbeda
    dan dengan ketulusan niat saya mohon sampaikan salam saya
    pada bapak Rasyidi sekeluarga dan bapak Haji piyantun bunian
    salam saya sambung do'a saling berwasilah dan tak lupa sholawat dan salam pada jujungan Rosullullah Muhammad saw .....
    mohon amanah ini disampaikan beliau.
    mohon maaf bila ada kata yg menyentuh kurang eloc dihati
    sebelum dan sesudah saya mengucapkan terima kasih



    NB :
    mohon dipererat tali persahabatan ini

    BalasHapus
  28. Assalamualaikum, terhibur dengan cerite ni. terima kasih untk sharekan cerite✌🏻️.. sedikit sebnyak dpt lah sy mengetahui kewujudan mereka. ( Bunian Kebenaran ).

    BalasHapus
  29. kapan main keketapang lagi mas ardi...
    by.eka saputra adik angkat b.rasyidi.....

    BalasHapus
  30. Ceritanya bagus... Seperti nyata. Jd pingin berimajinasi ttg dunia lain🤔🤔

    BalasHapus
  31. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

SERI KISAH BUNIAN : KERAJAAN BAWAH AIR / HIKAYAT KANJENG RATU (SERI IV)

MENDUNG DI LANGIT PAJAJARAN (1) Pagi itu juga, Purgabaya Jalak Suta tak ingin berlama-lama meninggalkan Pajajaran. Tugas y...