Senin, 18 Juni 2012

SERI KISAH BUNIAN : CIKAL BAKAL MANUSIA HARIMAU / MANUSIA HARIMAU ( SERI II )




Dasar awal pemahaman dengan manusia harimau, Abu Abu membaca dari sebuah buku novel lama… tak dinyana justru dia sendiri menjadi manusia harimau. Justru setelah jadi harimau utuh, Abu Abu menjadi ketakutan tidak bisa bersosialisasi dengan masyarakat, tidak bisa tenang dalam hidupnya dan akan mengalami hingga 7 kali mati baru lah sempurna.

Selain dirinya sendiri yang manusia harimau. Abu Abu juga memiliki harimau gaib utama berwarna hitam dengan mata berwarna kuning yang berasal dari Gunung Salak, ada juga yang selalu mendampinginya kemanapun ia melangkah adalah sesosok harimau putih yang bulunya seputih salju dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur dan 5 harimau hitam dari zaman kerajaan Daha…. Jika dikumpulkan seluruh harimau yang mengikutinya bisa sampai seratus ekor lebih. Tidak lah dapat diceritakan siapa-siapa harimau itu satu persatu. Mereka datang satu persatu dengan sendirinya, mungkin melihat ada tanda ghaib yang terpancar dari tubuhnya.

Mengenai harimau gaib, di tanah jawa dapat di bedakan atas beberapa kelompok. Namun sebenarnya seluruh harimau Nusantara ada dalam pimpinan seorang lelaki yang berasal dari Tanah Sumatera… dialah sekarang sebagai Raja Harimau Nusantara. Beberapa periode sekali mereka berkumpul disuatu tempat yang tentunya gaib juga untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan dunia ini. Nanti selanjutnya akan disampaikan dengan lengkap asal mula adanya Manusia Harimau pertama kali di bumi Nusantara ini, manusia harimau sendiri belum tentu tahu asal mula terjadinya mereka….. ini adalah pelurusan sejarah yang tentunya pembuktiannya hanya orang-orang tertentu yang paham caranya.

Kembali ke jenis kelompok harimau gaib, baik itu yang berasal dari manusia atau Siluman…. yang terbagi atas 3 kelompok yaitu harimau belang, harimau putih dan harimau hitam…. . Harimau belang biasanya menggunakan nama Ki/Nyi/Ni/Datuk/Nenek atau Kiai/Nyai sesuai sebutan daerah dimana dia berasal…  kemudian apa yang menjadi kelebihannya apa itu yang menjadi namanya selanjutnya.. contoh Kiai Segoro Geni yang artinya si pemilik nama itu memiliki kemampuan dalam penguasaan ilmu api yang bila di pancarkan bagaikan lautan api.

Sedikit berbeda dengan harimau putih dan harimau hitam, harimau hitam lebih cenderung menggunakan nama Tunggul didepan nama gelarnya dan sedangkan harimau putih lebih cenderung menggunakan nama lodaya dibelakang nama gelarnya.

Tetapi tentang masalah jenis dan nama tentunya tidaklah mutlak demikian, sama seperti kita manusia seutuhnya yang punya pola pikir dan kehendak. Bisa saja mereka tidak terpaku akan hal yang demikian.

Abu Abu sendiri menyadari akan kemampuan lebihnya, namun tak pernah terbersit dalam hatinya ingin menyakiti manusia lain walau perasaan buas dan nafsu untuk bertingkah laku layaknya harimau selalu menggelora dalam dada nya dan selalu menggodanya untuk bertindak kejam dan menguasai sebagaimana layak nya harimau utuh. Tetapi sedikit banyak tentu ada tingkah laku yang mempengaruhi kehidupan nya sehari-hari.

Rasa ingin berubah menjadi harimau selalu ditahannya, ia sendiri jika berubah akan berwujud harimau belang dengan loreng terang. Abu Abu takut setelah kejadian dalam mimpinya itu terwujud dalam kehidupan sehari-harinya, apalagi dia dulu membaca sebuah novel yang mengisahkan kehidupan manusia harimau yang sangat getir, susah dan banyak cobaan di tengah perjuangannya untuk hidup dalam kelompok masyarakat biasa. Abu Abu tak ingin dia seperti itu, dia ingin sukses dan berumah tangga secara normal. Buku tersebut dapat membuat orang yang membacanya tersentuh dan ingin menjadi manusia harimau… itu yang terjadi pada Abu Abu sekarang…

Disuatu malam saat Abu Abu berkunjung ke salah satu rumah Bibi temannya, malam itu ia dan temannya sedang duduk-duduk berbincang dengan keluarga bibi temannya. Saat mereka sedang membicarakan tentang seorang lelaki tua yang usia nya sudah diatas 100 tahun lebih menguasai Ilmu Harimau... dikatakan bahwa orang itu dahulunya adalah adik seperguruan pendekar Sakerah yang paling bungsu dan juga pernah menjadi pasukan khusus Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Di sebelah kanan si teman mendadak muncul sesosok lelaki tua dengan wajah harimau.. semua tidak ada yang melihat hanya Abu Abu yang melihatnya. Ia terlompat terkejut dan secara tak sengaja mengeluarkan suara geraman harimau… mata nya menjadi liar dan dengan kuda-kuda silat harimau… semua yang melihat Abu Abu ketakutan melihat apa yang dilakukan Abu Abu dan merasa heran kenapa Abu Abu tiba-tiba bertingkah laku layaknya harimau. Karena tak pernah membayangkan akan terjadi hal demikian, Abu Abu menjadi malu dengan teman dan keluarga itu…. Mungkin saat sedang membicarakan tentang orang tua yang manusia harimau... ia terasa dan hadir walau sesaat saja untuk menunjukkan bahwa ia tahu sedang dibicarakan. Mungkin saja ia tak ingin semua orang tahu siapa dia.

Dikemudian hari bukannya Abu Abu malah takut, jiwa petualangnya membawa Abu Abu akhirnya bertemu manusia harimau itu. Dia lah yang namanya disamarkan menjadi kakek dari manusia harimau yang ada pada buku novel itu. Pertemuan Abu Abu dengan si kakek itu hanya terjadi beberapa kali saja, karena usia nya yang sudah sangat tua. Orang tua tersebut tinggal disebuah kebun yang jauh dari tetangganya, dimasa akhir hayatnya ia pernah meminta Abu Abu datang. Namun Abu Abu tak pernah datang lagi ke tempat orang tua itu…. orang tua itupun mendadak hilang dari tempat tinggalnya, dari khabar para harimau ia tak ada akibat suatu kesalahan dan melanggar pantangannya sendiri, ia raib dan tak pernah kembali lagi ke rumah…. hingga saat ini si kakek tua menjadi harimau utuh yang kadang-kadang menjelma menjadi manusia.

Sebenarnya dalam kehidupan manusia harimau sendiri tak ada suatu hal keanehan dalam diri Abu Abu, adalah hal yang biasa manakala setiap malam jumat ia selalu mencari tempat untuk melepaskan kenginan menjadi harimau…. Pertama kali, sewaktu tinggal di Kalimantan setelah ia selesai kuliah...  ditempatnya masih banyak tempat sepi dan jauh dari penduduk. Ditengah hutan itu lah Abu Abu bersilat harimau seorang diri… agar tubuhnya letih dan diselingi suara mengaum yang dahsyat. Namun walaupun ia sudah cukup jauh dari penduduk, suara mengaum ternyata terdengar juga hingga ke kampung dipinggir hutan.

Jika tak aman ia akan mencari tempat baru untuk melepaskan hasrat keharimauannya itu.

Bertahun-tahun berjalan demikian, hingga ia bekerja kemudian menikah hingga memiliki anak-anak yang lucu…. tak ada perubahan yang menyebabkan ia harus melakukan perubahan wujud menjadi harimau. Namun disisi lain, karena sudah berkeluarga dan anak pertamanya adalah lelaki… dalam sumpah manusia harimau, anak lelaki pertama adalah yang menurun langsung dari orang tuanya. Turunan itu akan berjalan hingga 2 kali turunan saja.

Kehidupan Abu Abu saat ini sudah sangat mapan dan tentu saja tak ingin berpikir seperti saat ia masih muda dahulu. Tak terasa 25 tahun lebih ia menjadi manusia harimau, namun selama itu juga ia dapat menahan perubahan wujud pada dirinya. Abu Abu memang benar-benar adalah manusia harimau dan bukan berarti ia tak berubah wujud menjadi harimau lantas bukan manusia harimau. Tanda-tanda didirinya sebagai manusia harimau ada, stempel keharimauannya juga ada… symbol-simbol sebagai manusia harimau juga ada dan penciumannya sangat tajam begitu juga reflek serta silat asal yaitu silat harimau yang dimilikinya tanpa harus belajar selain Silat 7.

Sepengetahuannya, Ilmu Harimau tak dapat dibuang… ia akan terus hingga turunan ke-3 atau menurun hingga 2 kali. Abu Abu khawatir sekali dengan kondisi dirinya dan akan keturunannya… dulu sewaktu belum punya ia sangat bangga seandainya menjadi harimau yang ditakuti oleh seluruh hewan dan juga manusia serta dengan bentuk harimau yang indah, namun setelah terjadi ia malah memohon menunda perubahan dirinya dengan beberapa syarat yang disetujui oleh Kiai Ra Gelung yang menjadi guru gaibnya.

Sewaktu tinggal di Singkawang, itulah pertama kali ia bertemu dengan Pangeran Elmaut. Sosok manusianya yang sederhana yang membuat dirinya tak diketahui oleh tetangga maupun keluarganya sendiri. Abu Abu sendiri pun pada awalnya tidak mengetahui bahwa ayah angkatnya itu merupakan seorang Pangeran dari Negeri Bunian Kebenaran di Kerajaan Paloh.  Pernah Abu Abu dimarahinya saat bertanya tentang keharimauannya, ia diminta untuk melepaskan.. . Tetapi saat ditanya bagaimana caranya Pangeran Elmaut hanya tersenyum dan berkata bahwa nanti akan lepas seiring waktu. Abu Abu sendiri merasa bimbang, jika dilepas apakah ia akan tetap memiliki kemampuan yang dimilikinya selama ini ?

Di Singkawang pun ia bersahabat dengan seorang lelaki yang memiliki ilmu bersumber dari Padepokan Gaib Kerajaan Paloh, Samuel namanya. Perihal yang sama, iapun disarankan untuk melepaskan keharimauannya. Abu Abu tetap kukuh tidak ingin melepaskan walau ia sudah dapat pelajaran ilmu gaib dari Samuel. Abu Abu secara tak langsung melalui Samuel dapat berhubungan kembali dengan leluhurnya yang telah lama mencari dirinya. Leluhurnya ini adalah seorang Raja Pertama Kerajaan Gaib Paloh yang kemudian turun tahta untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Beliau dulunya adalah utusan Kerajaan Majapahit yang dalam Ekspedisi Pamelayu singgah dan akhirnya tinggal membentuk Kerajaan Sambas Tua di Kalimantan Barat, hingga akhirnya memilih menjadi Raja Bunian Kebenaran di Kerajaan Paloh. Raja itu dikenal dengan nama Pangeran Selempang Kuning.

Tanda lahir gaib dari Pangeran Selempang Kuning ada tertulis di kening nya, setiap turunannya hanya satu yang bertanda… terus turun menurun hingga akhirnya hilang tak berjejak. Pada akhirnya setelah mempelajari Ilmu gaib dari Samuel lah… akhirnya tanda lahir itu di kening Abu Abu bersinar dan getaran halusnya tertangkap oleh Pangeran Selempang Kuning yang kala itu sedang bertapa disuatu tempat saat sedang khusuk memuji Asma Allah. Sang Pangeran kemudian menemui Abu Abu dan mendampingi nya kemanapun ia pergi, sang Pangeran sangat prihatin akan keadaan Abu Abu dengan sedikitnya kemampuan dan akhlak yang ada pada keturunannya itu. Namun ia tetap mendampingi Abu Abu, dalam mata bathinnya san Pangeran mendapat bisikan bahwa keturunannya ini harus dijaga dan dilindungi serta diarahkan untuk ikut andil dalam suatu peristiwa besar. Peristiwa apa sang Pangeran mungkin tahu tetapi tentunya tak akan diceritakan kepada siapapun termasuk kepada Abu Abu.

Beberapa hari sebelum Abu Abu akan pindah dan bertugas ke Kabupaten Ketapang, pada malam Jumat terakhir ia berkumpul dengan teman-temannya yang juga berguru dengan Samuel di kota Singkawang.. sebuah kota yang terkenal dengan sebutan kota seribu kelenteng. Di kala asyik duduk dan bercanda ria.. mendadak raut wajah Samuel berubah dan terlihat sangat berbeda.

Pasti ada yang merasuki nya dan benar saja… wajahnya menjadi bukan seperti Samuel yang di kenal Abu Abu. Beberapa waktu yang lalu ada mahluk yang menjadi kembaran ghaib dari istri temannya  diizinkan oleh Samuel untuk dapat menjadikan dirinya sebagai perantara agar dapat berkomunikasi dengan murid-muridnya yang sedang berkumpul.

Singkat cerita Abu Abu mendapatkan pesan dari mahluk tersebut bahwa agar berhati-hati di kota Ketapang dan jangan mudah cepat membuat keputusan hingga dapat mencelakai orang. Telah disampaikan pada awal kisah ini tentang Padepokan Gaib.. Pemimpin dari Padepokan bernama Aria Surya yang juga sebagai penguasa di Kerajaan (ghaib) Gunung Bawang. Aria Surya semasa hidupnya sebagai manusia pernah hidup di zaman Kerajaan Majapahit dengan jabatan tertinggi Mahapatih yang mampu menyatukan bumi Nusantara. Setelah beberapa intrik di kala itu, Aria Surya mengasingkan diri dan kembali ke tempat asal nya ia berada yaitu Alam Bunian. Cerita Aria Surya lebih lengkapnya dapat dicari di internet.

Di Gunung Bawang secara nyata letaknya di Kabupaten Bengkayang. Tidak semua manusia dapat mencapai puncak gunung itu dikarenakan dijaga oleh ular besar yang bertapa. Ada suatu jalan melingkar sebelum mencapai puncak gunung Bawang yang menjadi lintasannya ular besar itu berjalan yang satu putaran dijalani ular tersebut selama 1 tahun. Jika ada yang berusaha mencapai puncak gunung pasti akan melintasi jalan ular itu dan akibatnya tidak bisa bergerak  sampai ditemukan oleh si ular tersebut dan dimakannya.

Dengan menggunakan mobil, Abu Abu dan keluarganya pergi ke Ketapang melalui jalan Rasau Jaya – Teluk Batang dengan menyebrang menggunakan kapal Feri semalaman. Subuh jam 05.00 am.. ia telah sampai di Pelabuhan Telok Batang di Kabupaten Kayong Utara dan selanjutnya melanjutkan perjalanan darat ke kota Ketapang. karena pada waktu itu jalan Teluk Batang rusak berat, untuk sampai di kota Ketapang kami butuh waktu hingga 5 jam perjalanan. Seandainya mulus perjalanan itu bisa ditempuh lebih kurang 3 jam saja.

Setelah seminggu lebih tinggal di Kota Ketapang… keluarga Abu Abu kembali ke Singkawang lagi dan untuk sementara Abu Abu tinggal ditempat adik istrinya. Istrinya sendiri sebenarnya adalah orang Ketapang dari sebelah ayah nya, karena dulu ayah dari istri Abu Abu dimutasikan ke Pontianak dari Ketapang. Namun bagi Abu Abu sendiri.. Ketapang bukanlah kota yang asing dan ia tentunya sangat senang tinggal disana apalagi kota ini dekat sekali dengan laut. Ia bisa menyalurkan hobi memancing…, tidak lama untuk dapat mengenal para pemancing hanya nongkrong di toko pancing, Abu Abu sudah bisa saling berkenalan dan share tentang tehnik memancing dengan teman-teman baru nya sesame pemancing. Sungguh mengasyikkan.

Perkenalan pertama Abu Abu dengan hal gaib di Ketapang dimulai pertemuan dengan pak Hadi sebagai orang tua angkatnya, beliau adalah seorang guru disebuah SD negeri. Dengan beliau Abu Abu menceritakan bahwa dirinya ingin belajar sabar dan menurunkan tingkat emosi ku yang sangat tinggi karena memiliki ilmu harimau.

“Bapak berusaha nak, dengan meminta kepada yang diatas. Coba anak memanggil ilmu yang ada.. bapak ingin melihat seberapa pengaruhnya di tubuh mu.”

Pak Hadi kala itu berkata kepada Abu Abu saat ia bersama dengan kedua sepupu istrinya sengaja khusus bertandang kerumah pak Hadi untuk berdiskusi tentang melepaskan ilmu harimau yang dimilikinya.

“Baik pak, akan saya undang kehadirannya..”.

Abu Abu segera memusatkan konsentrasi dan sedikit memanggil nama harimaunya maka tak lama kemudian aku merasa ada gejolak yang tak tertahan ingin mengaum…  dari pintu rumah pak Hadi sesosok Harimau dewasa masuk mendekati ku dan masuk kedalam tubuhnya.

“Cukup !!! Sudahi, jangan diteruskan nak….!”

Sayup-sayup suara pak Hadi terdengar dan samar.. Abu Abu melihat sepupu istri nya sudah bergeser menjauh. Karena dia pasti melihat kedatangan harimau itu dan dalam pandangan bathinnya tubuh Abu Abu sudah berwujud harimau, pasti jika diteruskan dan tak ditahan pasti saat itu juga bisa terjadi perubahan wujud yang sangat nyata menjadi harimau besar.. tentu pak Hadi juga tak ingin hal itu terjadi dirumahnya. Sedangkan harimau dalam diri Abu Abu tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatan diminta untuk hadir dan ia sendiri ingin mewujudkan dirinya utuh di alam manusia… hanya selama ini Abu Abu selalu menahan perubahan tersebut.

Abu Abu perlahan-lahan mengendalikan keinginan untuk mengaum, karena sekali saja ia mengaum dua kali dan seterusnya akan mengaum lagi… bila itu terjadi tentu akan terjadi kegemparan di sekitar rumah pak Hadi. Perlahan tapi pasti kenginan itu mulai pudar. Disamping kirinya terlihat berdiri Pangeran Selempang Kuning ternyata hadir juga dan memberikan support agar Abu Abu kembali tenang.

Sejak saat itu perlahan tapi pasti aku berusaha untuk menjadi sabar dan tidak emosional yang dibantu oleh pak Hadi dengan zikir-zikir nya serta dari yang ghaib yaitu pendamping beliau dan Pangeran Selempang Kuning.

Pangeran Selempang Kuning sendiri pernah hadir dalam sosok nyata didepan Abu Abu yang hadir dalam sosok orang tua yang tersenyum kepadanya. Saat itu Abu Abu hanya membalas senyum namun tidak menyadari jika itu adalah sang pangeran. Setelah beberapa saat berlalu saat Abu Abu berlibur ke Singkawang.. Samuel bercerita bahwa sang pangeran pernah berwujud nyata dan melihat Abu Abu dengan tersenyum. Yah, itu adalah rahasia alam jika seandainya Abu Abu sendiri tahu tentu lain lagi ceritanya.

Setelah memiliki ayah angkat di Ketapang yaitu pak Hadi, Abu Abu akhirnya berkenalan dengan Rasyidi yang telah diceritakan dalam kisah sebelumnya dan juga berteman dengan Ardi serta lain lainnya. Dalam cerita ini dikisahkan Abu Abu saat itu sedang berdiskusi dengan Ardi.

“Saya sudah sepakat dan sudah menyampaikan kepada seluruh harimau yang ada bang Ardi…. Saya ingin melepas apa yang pernah saya pegang selama ini….”.

“Sudah bang Abu pikirkan matang-matang kah ?” Tanya Ardi kepada Abu Abu.

“Sudah…., saya menerima apapun resiko nya.., saya ingin bang Ardi mendampingi saya untuk pelepasan ke harimauan saya..”.

“Bagaimana caranya bang Abu ?” Tanya Ardi serius.

“Saya juga tidak terpikir bagaimana caranya, yang pertama ada sebuah kotak persegi enam dalam dada saya. Itu yang akan saya keluarkan dan kembalikan kepada Kiai Ra Gelung..”.

Ardi mengangguk saja. Ia memang tidak tahu apa apa tentang manusia harimau.. tetapi ia sangat perhatian terhadap Abu Abu yang sudah dianggap saudara sendiri olehnya.

Abu Abu kemudian dalam posisi meditasi, selang beberapa menit tangannya bergerak kearah dada dan tiba-tiba ada sebuah kotak ditelapak tangan kanannya. Sebuah kotak entah apa isinya itu ber aura kemerah-merahan, Abu Abu dalam bathin memanggil harimau utamanya untuk mendekat. Harimau itu menghampiri dan duduk di depan Abu Abu.

“Sampaikan kotak ini kepada guru harimau ku Kiai Ra Gelung ditempatnya, salam dan takzimku kepada Kiai sebagai tanda hormat dan sampaikan juga bahwa aku meminta maaf jika aku tak mampu untuk menjaganya…”.

Harimau hitam itu menatap sendu kepada Abu Abu, air mata nya terlihat tampak dalam pelupuk matanya.. Harimau itu kemudian mencium kaki Abu Abu dan selanjut nya ia mengambil kotak itu dengan mulutnya. Abu Abu kemudian mengelus kepala harimau itu dan berkata….

“Pergilah, sampai kan lah apa yang kau dengar disini…”.

Dengan langkah terlihat gontai harimau hitam itu berjalan membelakangi Abu Abu dan Ardi…. Sebelum melesat pergi ia masih melihat kembali ke Abu Abu.. ia sangat sayang kepada Abu Abu karena dia tak pernah melupakannya dan juga tak pernah berbuat jahat kepada siapapun. Harimau utama itu pun sangat segan kepada Abu Abu karena dia melihat ada sesuatu yang terpendam dalam diri tuannya itu. Jangan kan dia yang bisa segan bahkan manusia saja jika melihat pertama kali Abu Abu pasti dapat merasakan getaran wibawanya, tak sembarangan orang dapat berbicara kepada tuannya itu jika si tuan tak memulainya dahulu. Selain itu tuannya adalah sosok manusia harimau yang sangat disegani oleh manusia harimau lainnya.

Kita tinggal kan harimau hitam utama milik Abu Abu yang pergi ke tempat Kiai Ra Gelung. Sementara itu Abu Abu kemudian mengambil tanda keharimauannnya yang berbentuk sebuah benda berwujud, ia menggenggam benda itu dan kemudian berkata-kata kepada seluruh harimau pengikutnya yang setia lebih dari 25 ekor yang terdiri dari berbagai macam jenis..

“Saudara ku, aku ingin kalian ikhlas sebagaimana aku ikhlas melepaskan kalian yang selama ini selalu mendampingiku baik suka dan duka. Bukan aku tak ingin kalian ikuti dan bukan pula aku tak suka akan kalian ada disisiku… tapi izinkan lah aku untuk memulai sesuatu yang baru sebagaimana manusia biasa yang mencoba untuk kembali kepada Nya nanti dalam keadaan tanpa tuntutan atau yang memberatkan jika sudah tiba masanya…”.

Semua harimau tertunduk, hingga ada salah satu harimau yang mewakili seluruh harimau yang ada berkata..

“Apa yang terbaik bagi tuan tentu baik bagi kami…. Jika itu yang tuan inginkan tentu kami mengikuti. Kami tetap selalu setia kepada tuan walau kami jauh dan ada ditempat kami masing-masing….”

“Terima kasih, atas pengertian saudara-saudara ku…”.

Abu Abu bangkit berdiri dan diikuti dengan Ardi serta harimau nya yang hadir disitu…. Mereka semua berjalan kepinggir sungai Pawan. Hanya ritual sederhana dengan membaca doa-doa yang dilakukan oleh Abu Abu, kemudian ia melarung benda sebagai tanda ke harimauannya ke sungai itu…

Semua harimau yang juga berdiri berjajar dipinggir sungai terjun menyusul hilangnya ke dalam air benda itu mereka semua masuk ke sungai dan tak berapa lama dari dalam sungai sebuah sinar kuning naik tinggi ke langit di malam itu….

Abu Abu sudah tak memiliki harimau yang mendampinginya lagi…. .

Hanya beberapa hari kemudian SAX datang mendampingi Abu Abu, dulu ia pernah diajak Abu Abu ke zaman sekarang.. sebenarnya ia sudah kembali ke zamannya namun setelah mengetahui Abu Abu tak ada yang mendampingi ia dengan keinginan sendiri kembali mendatangi Abu Abu. Tinggal lah di rumah Abu Abu yang tahu juga akan kehadirannya namun Abu Abu tak memintanya pulang.

Namun dengan lepasnya para harimau itu, Abu Abu semakin rapat dengan Kerajaan Padang12 dan Kerajaan Paloh. Dari sanalah ia melakukan kegiatan mengelola blog dan dan grup Seri Kisah Bunian, yang bertujuan meluruskan pendapat keliru yang beredar di masyarakat tentang “Orang Kebenaran atau Manusia Bunian Kebenaran (disingkat dengan : MBK).

Lama kelamaan tujuannya berjalan dengan baik, masyarakat semakin paham bahwa manusia bunian adalah manusia juga hanya tinggal atau mereka hidup pada dimensi yang berbeda. Begitu juga ia kemudian ditugaskan untuk meluruskan Kerajaan Bawah Air.. keberhasilannya tercapai hingga 80%. Kisah dalam blog yang ditulisnya adalah kisah nyata namun nama dan tempat tetap disamarkan. Cerita yang ditulisnya telah mendunia tidak hanya dalam lingkup Negara Indonesia tetapi suluruh dunia baik dari dimensi ini maupun dari dimensi lain. Dari dimensi lain sudah melakukan link dengan blog maupun grup FB nya.

Seiring dengan itu, tentu saja dari seluruh pelosok negeri mengetahui tentang Abu Abu…. Ia mulai sering diserang secara gaib dari mana saja. Semuanya ingin tahu sebagaimana kemampuan Abu Abu, tapi tak sekalipun ia membalas serangan yang datang karena ia sendiri telah dilindungi oleh beberapa kerajaan gaib. Namun tak jarang juga ia terkena, hingga dari sahabatnya Budiman bercerita bahwa masih ada kelemahan dalam diri Abu Abu.

“Apa yang menjadi kelemahaku, Man ?” Tanya Abu Abu penasaran.

Budiman pun menjelaskan kepada Abu Abu, bahwa dirinya masih memiliki bulu harimau dalam jiwanya.

Tentu saja Abu Abu terperangah mendengar penjelasan dari Budiman. Ia kembali memikirkan kata-kata Budiman.. sebenarnya dalam pengetahuannya sendiri memang belum pernah terdengar jika ada manusia harimau yang dapat melepaskan sumpah ataupun kutukan yang dibawanya sampai ke anak cucunya itu.

Ia kemudian melakukan crosscheck kepada Ardi temannya, apakah ia masih berwujud manusia harimau.. walau sebenarnya Abu Abu tahu namun ia mencoba memungkiri keadaannya bahwa ia masih mempunya kemampuan keharimauannya dan ia sebenarnya dapat merasakan hal itu. Tapi ia berusaha memungkiri keadaannya itu. Setelah bertanya kepada Ardi, jawaban yang didapatnya tak jauh beda dengan apa yang dikatakan Budiman..

Dalam kegaluan dan gundah gulana, Abu Abu meminta izin kepada Yang Maha Kuasa untuk meminta petunjuk. Abu Abu melakukan doa dan berdzikir dalam ruang dan dimensi yang dimasukinya, dalam doa dan dzikirnya ia mendapat petunjuk dari Nya untuk pergi menemui Raja Swarnabhumi di Sumatera Selatan.

Setelah berpamitan dengan kerabat dan teman-temannya berangkatlah Abu Abu menemui Raja Swarnabhumi. Singkat cerita sampailah ia di Kerajaan Swarnabhumi.. disana Abu Abu disambut oleh sang Raja dan diajak berbincang-bincang ringan di ruang meditasi sang Raja.

Setelah berbicara ringan sang Raja kemudian bertanya kepada Abu Abu…

“Apa gerangan yang membawa nak Abu Abu berkunjung kemari…?” Tanya sang Raja yang ramah itu. Walau sebenarnya sang Raja sudah paham akan tujuan Abu Abu datang.

“Kedatangan saya mengikuti petunjuk dari Yang Diatas, untuk bertanya dan memohon petunjuk asal mula Manusia Harimau dan bagaimana melepaskannya Tuan Raja…”, Abu Abu berkata menjawab pertanyaan Raja Swarnabhumi.

Sang Raja menghela nafas panjang dan ia kemudian bercerita kepada Abu Abu…

Dahulu kala, ada seorang Pangeran Muda dari Kerajaan Swarnabhumi. Ia sangat mengaggumi sosok harimau sumatera yang ada dalam wilayah kerajaannya. Sosok harimau selalu menjadi lambang kegagahan dan keperwiraan disetiap negara kala itu.. harimau memiliki suara auman yang dapat membuat monyet jatuh dan bisa terdengar hingga seluruh penjuru hutan.. apalagi kekuatannya tak ada yang dapat menandingi nya. Ingin sang Pangeran itu memiliki kekuatan harimau sebagai perlambang kesaktiannya. Di zaman itu orang hanya mampu bersilat harimau saja, itu pun sudah di kuasainya. Ia tidak puas jika ia tidak menjadi sebagai harimau itu sendiri. Ia ingin dapat berubah sebagai manusia yang memiliki kekuatan harimau. Tapi siapa gurunya ??

Karena tak menemui guru yang mampu memberinya kekuatan harimau yang menjadi impiannya…. Sang Pangeran Muda akhirnya melakukan tapa disebuah hutan yang terkenal angker dan tempatnya para harimau berkumpul. Tak pernah ada manusia di Kerajaan Swarnabhumi yang berani menginjak hutan itu.

Hujan, panas, dingin dan banyaknya gangguan serta godaan menghampiri sang Pangeran Muda tak menggoyahkan tapa nya, hingga pada hari ke 40 ada sinar merah masuk kedalam dadanya… sang Pangeran Muda terpental dari tapa nya dan perlahan-lahan tubuhnya berubah sebagaimana kejadian pada Abu Abu, sakitnya pun dirasakan secara nyata oleh Sang Pangeran Muda hingga ia menjadi harimau besar dengan warna kunig terang bercampur putih dan dengan garis hitam yang tegas. Harimau berasal dari Sang Pangeran Muda itu sebesar sapi dewasa, malahan lebih besar dari harimau sematera yang paling besar.. sang harimau itu mengaum dengan nyaring dan menggema seantero hutan. Para binatang tak ada yang berbunyi… semua senyap tak berbunyi. Para raja hutan atau harimau yang menguasai wilayah hutan itu terdiam bersama-sama harimau taklukannya…

Sang Pangeran Muda yang berwujud harimau merasa puas akan keberhasilannya, selama 5 hari 5 malam ia betul betul menikmati menjadi harimau sungguhan dan bertingkah seperti layaknya harimau. Di hutan tersebut tak ada makhluk yang berani mendekatinya termasuk para harimau sekalipun, karena selain memiliki kekuatan harimau, ia juga pandai bersilat dan tetap memiliki kesaktian sebelum menjadi harimau dan tentu saja tak ada yang berani mendekatinya.

Pada hari ke-5 keharimauan sang Pangeran Muda baru sadar akan kemanusiaannya, ia berpikir kenapa ia menjadi harimau dan tak bisa menjadi manusia. Ia ingin menjadi manusia yang bisa juga menjadi harimau sesuai keinginannya. Karena itu sang Pangeran Muda yang berwujud harimau kembali melakukan tapa di tempatnya semula bertapa. Ia melakukannya selama 40 hari 40 malam dan di hari terakhir ia kembali menjadi manusia. Seorang manusia yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi harimau utuh ataupun setengah harimau sekehendak hatinya. Disaat itulah sang Pangeran Muda adalah Manusia Harimau yang pertama di bumi nusantara dan diangkat menjadi Raja Harimau Nusantara. Seluruh harimau di nusantara takluk dan tunduk pada perintahnya.

Setelah itu ia kembali ke masyarakat manusia dan menjadi pendekar tak terkalahkan, dari semua pendekar terkenal tak ada yang mampu mengalahkannya, kehebatannya terdengar hingga ke seluruh negeri. Sang Pangeran Muda yang juga dikenal sebagai si Manusia Harimau atau Raja Harimau Nusantara yang kemudian mengangkat 4 orang murid.. diantara para muridnya hanya ada 2 orang yang mencapai tingkat kesempurnaan sebagai manusia harimau dan yang terbaik adalah muridnya yang berasal dari Pulau Jawa yang bergelar Kiai Ra Gelung... Kiai Ra Gelung inilah akhirnya dikenal menjadi salah satu penyebar agama yang piawai dan juga merupakan menantu salah satu dari Wali Sanga, sedangkan yang satunya mengiklhlaskan diri tetap menjadi manusia harimau dan nantinya sebagai Raja Harimau menggantikan Sang pangeran Muda. Raja Harimau pengganti ini dikenal sebagai cikal bakal harimau cindaku. Hingga sekarang posisi Raja Harimau masih di pegang oleh muridnya Sang Pangeran Muda.

Kembali kepada sang Pangeran Muda yang sudah tak ada lagi pendekar dan jawara yang dapat mengalahkannya, hingga akhirnya mengangkat murid. Setelah berjalan beberapa sang Pangeran Muda masih saja galau dan gundah gulana, ia sangat risau dengan timbulnya kesadaran dalam hati serta pikirannya. Kerisauannya kala itu bersumber dari hati kecilnya sebagai manusia seutuhnya yang berbenturan dengan keharimauan yang dimilikinya. Dalam kerisauan itu Sang Pangeran Muda seakan ingin mati saja saat itu agar bisa melepas keharimauannya karena ia tak tahu caranya.

Dengan kesadaran yang tinggi… akhirnya sang Pangeran memutuskan akan berpaling kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah ia memohon kepada Nya agar diberi petunjuk. Keinginannya didengar oleh Yang Maha Kuasa melalui kehadiran orang tua berjubah putih yang menemuinya dan memerintahkannya untuk kembali bertapa selama 40 hari 40 malam. Sebelum pergi ia mengangkat muridnya yang harimau cindaku untuk menjadi Raja Harimau sebagai pengganti dirinya.

Kembali lah sang Pangeran ketempat bertapa nya dahulu, disebuah hutan lebat. Selama 40 hari 40 malam ia bertapa tanpa tahu maksud dari orang tua berjubah putih itu. Ia hanya mengikuti saja perintah tersebut tanpa bertanya untuk apa.

Pada malam terakhir yaitu hari ke 40 tiba-tiba dari atas muncul cahaya putih terang yang bersamaan datangnya orang tua tersebut. Sinar putih terang selanjutnya berubah menjadi sepotong kain putih bersih, oleh orang tua tersebut sang Pangeran Muda tubuhnya di selubungkan dengan kain itu dan lepaslah keharimauan Sang Pangeran Muda…..

Sang Pangeran Muda kembali menjadi manusia biasa bukan menjadi manusia harima lagi, betapa suka citanya ia dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sang Pangeran Muda kemudian di bukakan pintu ke alam Manusia Bunian Kebenaran hingga menjadi Raja di Kerajaan Bunian Kebenaran Swarnabhumi…

“Ya jadi inilah saya sekarang nak Abu Abu…”.

Ujar sang Raja mengakhiri ceritanya kepada Abu Abu. Cukup lama Abu Abu terdiam dan terkejut.. tak disangkanya justru yang dihadapannya sekarang inilah guru dari Kiai Ra Gelung yang berarti sang Raja Swarnabhumi adalah kakek guru nya.

“Nak Abu Abu, sekarang saya tak ada hubungan sama sekali dengan segala permasalahan harimau, itu masa lalu… saya sekarang adalah manusia seutuhnya manusia seperti lainnya di alam kebenaran..”.

Abu Abu sungguh terkesima dan takjub, semua bercampur aduk jadi satu… tak disangka dan diduga jika cikal bakal manusia harimau ada didepan nya saat ini.

Sang Raja Swarnabhumi kembali berkata….

“Pergilah bertanya ke Ardi, saya ada menghadiahkan kain itu kepadanya…. Kuberikan karena tentang mu sudah saya ketahui sejak awal nak Abu memilih jadi manusia harimau….”.

Abu Abu tersenyum lega dan ia mencium tangan sang Raja Swarnabhumi sebagai tanda hormatnya. Abu Abu tak ingin berlama-lama di kerajaan itu, ia memohon izin untuk segera kembali. Sang Raja menawarkannya untuk tinggal beberapa saat di Kerajaan Swarnabhumi.. namun dengan halus Abu Abu menjawabnya dengan mengatakan ada suatu waktu jika diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa ia akan singgah kembali ke Kerajaan itu. Sebelum Abu Abu pergi sang Raja memberikan cindera mata kepadanya….

Beberapa hari kemudian Abu Abu telah kembali ke Ketapang dan dengan dibantu oleh Ardi... ia melepaskan keharimauannya dengan kain putih pemberian sang Raja kepada Ardi. Kain itu diberikan oleh sang Raja Swarnabhumi kepada Ardi saat diundang Natal bersama di rumah Ardi. Karena mendapat hadiah dari Raja seluruh dunia tentu Ardi tidak mengetahui jika ada kain pemberian Raja Swarnabhumi .

Di subuh hari setelah melepas keharimauannya pada malam itu, Abu Abu di dalam tidur nya mengaum 3 kali. Tanda perpisahan dengan Jiwa harimaunya..

Namun luka akibat tercabutnya bulu dan lepasnya kuku serta taring harimau dari jiwa nya sangatlah menyakitkan, beberapa kali jika ingin menulis pada cerita Manusia Harimau Seri I ia selalu ingin menangis...  jiwanya masih terluka dan tak dapat diselesaikannya. Hingga Abu Abu pergi menemui ayah nya Pangeran Elmaut untuk memberikan pengobatan pada dirinya… pengobatan untuk kesembuhan dirinya itu berlangsung selama 40 hari 40 malam.

Ditempat Ardi sendiri setelah melepas keharimauan Abu Abu, kain putih itu dibentangkannya dilantai. Lalu ia berdoa kepad Tuhan Yang Maha Kuasa agar Jiwa Harimau Abu Abu disempurnakan oleh Nya. Dari dalam kain timbul perlahan-lahan sesosok harimau loreng dewasa, yang kemudian membelakangi Ardi. Kemudian harimau itu meloncat keatas meja TV dan naik ke atas langit…. Mungkin kembali kepada Yang Maha Kuasa. Ardi hanya melihat saja dan kembali melipat kain itu untuk dikembalikan ke tempat seharusnya kain itu berada.

Cerita ini bukan rekayasa, kisah antara cikal bakal Manusia Harimau Nusantara dan Abu Abu yang juga masih dalam satu garis Ilmu adalah contoh bahwa Manusia adalah ujud yang sempurna..

Semoga hal ini dapat diambil hikmah nya…….

Kamis, 07 Juni 2012

SERI KISAH BUNIAN : MANUSIA HARIMAU ( SERI I )


Menjadi Manusia Harimau







Hidup dirantau dengan biaya pas-pasan sungguh sangat berat. Dulu sewaktu masih tinggal bersama orang tua, segala kebutuhan hidup selalu tercukupi baik itu sandang, pangan maupun papan walau mereka hidup sederhana. Tetapi selepas tamat SMA Abu Abu merantau ke Jawa untuk melanjutkan kuliahnya. Sebenarnya ia ingin melanjutkan sesuai jurusan yang diinginkannya, tetapi kemampuan orang tua Abu Abu hanya dapat mengirimkannya kuliah pada suatu perguruan tinggi swasta yang biaya nya masih mampu ditanggung oleh orang tua. Kendati disana ia pun masih dapat potongan uang masuk dan boleh dicicil.



Sebagai anak bungsu, watak manjanya masih ada.. terasa berat bagi Abu Abu seperti belajar mencuci baju dan menyetrika untuk sehari-hari. Kiriman uang sebulan hanya Rp. 80.000,- di tahun 1993, harus di cukup-cukupkan untuk makan dan kebutuhan kuliah. Sementara pakaian yang bagus adalah sisa lebaran tahun sebelumnya. Jika ingin dapat banyak dengan harga murah, kadangkala ia membeli baju dengan membeli pakaian bekas dari luar negri yang biasa disebut “Lelong”. Entah asal dari kata mana disebut demikian untuk pakaian bekas selundupan itu, apa dikarenakan masuknya tidak resmi sehingga diistilahkan demikian.


Hari berganti hari, minggu berganti minggu hingga berbulan-bulan sudah Abu Abu hidup dirantau. Sebagai anak muda, tentu Abu Abu ingin juga memiliki pakaian baru yang betul-betul dari Toko. Namun jangankan untuk membeli baju, setiap setelah membayar uang kuliah bulanan.. untuk makan sehari-hari pun sering tidak cukup. Ia ingin kerja tetapi terkendala masalah bahasa, ia belum paham dengan bahasa jawa, walau kedua orang tuanya berasal dari jawa.. tetapi karena lama hidup di Kalimantan mereka sudah jarang menggunakan bahasa jawa sehingga anak-anak mereka tidak mengerti bahasa itu.

Akhirnya Abu Abu memiliki suatu cara yang mampu dipraktekkannya kala itu, yaitu harus hidup dengan cara prihatin. Ia akan melakukan puasa senin kamis, di lain hari itu ia makan sehari cukup dua kali dengan menu hanya nasi dan mie instant. Ia telah menghitung bahwa sisanya dari uang kiriman orang tuanya itu, ia dapat menyisihkan sebesar Rp. 15.000,-. Uang itulah akan di gunakannya untuk membeli baju lengan panjang sebuah dengan cara mencicil 3x selama 3 bulan. Kemudian setelah selesai dan memasuki bulan ke-4, Abu Abu bisa kredit lagi untuk mendapatkan celana baru dengan cara yang sama.

Sembilan bulan berjalan, tubuh Abu Abu semakin lama semakin kurus dan lemah hingga akhirnya.. tubuh nya lemah pada saraf sensorik dan motorik yang terkena dampaknya. Kulitnya mati rasa dan jika berjalan pun ia tak mampu. Itulah akibat kekurangan gizi dalam makanannya selama ini, tindakan yang kurang dipikir dengan baik.. padahal yang lebih susah hidupnya masih banyak. Namun sebagai anak muda saat itu, Abu Abu jarang berpikir jauh kedepan.. ia ingin punya pakaian baru tetapi untuk meminta kepada orang tuanya ia tak sampai hati.. ingin bekerja ia sendiri tak mengerti bahasa Jawa sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.

Abu Abu termenung mengingat saat sewaktu tinggal di kampung halamannya, ia dengan teman-teman sekampung nya berlari mengejar layangan putus atau berenang di sungai, pulang bermain ia kelaparan dan makan dengan lahap. Air mata Abu Abu menetes mengingat masa itu, sekarang jangan kan untuk berlari.. berjalan saja ia lemah. Ingin berobat tapi ia tak punya uang, ia tak mau memberitahu kepada ayah ibu nya jika sedang sakit. Saudara-saudara Abu Abu banyak yang membutuhkan biaya, sedangkan ayahnya hanya seorang sopir angkot.. tentu akan bingung dan akan mengeluarkan banyak biaya jika harus mengobati dirinya.

Hari demi hari berlalu, Abu Abu dulu bukan Abu Abu yang sekarang.. dulu ia anak yang periang menjadi cenderung pendiam. Kadang malam hari sering menangis karena ketakberdayaannya, hingga suatu malam datang seorang pemuda dalam mimpinya...

“Abu Abu, mau kah engkau bisa selincah kucing berlari dan jika terkejut bisa terlompat dengan gesit ?”

Abu Abu tak bisa berkata-kata, ia hanya mengangguk..

“Jika engkau mau, aku akan memberi mu sebuah Ilmu. Tetapi pilih lah, aku ada 2 buah Ilmu...”, ujar si pemuda itu kepada Abu Abu.

Tangan si pemuda menunjuk ke arah belakang Abu Abu, ia melihat di belakang nya ada seekor kera putih yang sedang melompat-lompat dan di sebelah si kera ada seekor harimau belang yang sedang duduk memperhatikannya dengan mata yang tajam.

“Yang mana akan kau pilih..?” Tanya si pemuda kepada Abu Abu.

Abu Abu teringat jika ia senang membaca cerita novel karangan SB. Chandra saat masih sekolah dulu. Ceritanya sangat bagus dan penuh dengan cerita heroik dan makna perjuangan hidup. Cerita tentang seorang anak muda yang mendapat warisan Ilmu Harimau. Karena tertarik dengan kisah itu, Abu Abu hanya mampu menunjuk harimau yang sedang duduk diam memperhatikannya.

“Baik lah..”, ujar si pemuda itu.

“Aku akan memberimu Ilmu Harimau..., berbaliklah !” Si pemuda itu meminta Abu Abu untuk membelakanginya. Abu Abu sekarang duduk berhadapan dengan Harimau tadi. Di depannya telah tersedia sebuah kelapa muda yang telah berlubang yang masih ada isinya, di dalam buah kelapa sudah tercampur dengan gula merah, ada juga sesendok gula pasir yang sudah bercampur dengan minyak tanah terletak di sebuah piring kecil.

“Ambillah sendok yang berisi gula pasir itu suapkan ke dalam mulutmu dan ambil buah kelapa itu..  minumlah agar gula pasir itu ikut tertelan..”, terdengar si pemuda itu bicara perlahan. Abu Abu melakukan perintah yang diberikan oleh si pemuda itu. Setelah selesai, Abu Abu meringis dan kemudian bersendawa karena kebanyakan minum air kelapa, sendawanya tercium bau minyak tanah.

“Ikut kan apa yang kuucapkan...!”, perintah si pemuda itu agar Abu Abu mengikutkan apa yang dibacanya. Mantra dan doa-doa bercampur jadi satu dan Abu Abu mengikuti nya perlahan-lahan.

Saat membaca mantra dan doa itu terasa dipunggung nya sebuah tangan berbulu dan terasa juga tajamnya cakar. Ingin rasanya Abu Abu melompat lari, karena rasa takut yang amat sangat. Di depan nya si harimau belang berdiri lalu berjalan mendekatinya, Abu Abu berkeringat dingin... dia sudah tak mampu untuk mengikuti suara si pemuda karena melihat harimau sebesar sapi berjalan mendekatinya. Dalam pikirannya, bahwa ia akan dicabik-cabik harimau itu, sementara si Harimau semakin dekat dan tinggal hanya berjarak 3 meter dari tempatnya duduk si harimau berhenti. Matanya kuning terang menatap langsung bola mata Abu Abu yang pasrah jika ia harus mati di makan Harimau.

Tiba-tiba terdengar suara geraman disusul suara mengaum harimau di belakang tubuh Abu Abu.. punggung nya terasa di tepuk oleh tangan harimau, sementara Harimau di depan juga mengaum terasa menggetarkan dinding jiwanya dan selanjutnya si harimau melompat menerkam Abu Abu....... Abu Abu berteriak sekeras-kerasnya seolah ingin mengucapkan perpisahan dengan dunia......

Dengan peluh yang memenuhi tubuhnya Abu Abu terbangun... dilihat tubuhnya tak ada yang berubah, ternyata hanya sebuah mimpi.

“Oh, syukurlah hanya mimpi. Tetapi seram sekali mimpiku...”. Abu Abu berkata-kata dalam hatinya.

Ia kemudian bangun dari tidurnya dan langsung melompat mengambil handuk untuk mandi, ia harus pergi ke kampus pagi ini karena jadwal kuliahnya ada di jam pertama. Namun baru beberapa langkah berjalan... ia berhenti.  Abu Abu heran, bahwa ia bisa lancar berjalan.. sebelumnya setelah bangun tidur ia akan tertatih-tatih berjalan karena penyakit yang di indapnya akibat kekurangan gizi. Masih belum percaya.. ia melompat-lompat dan berlari-lari dalam kamarnya....dan aneh..!! Kapan hilang penyakitnya? Suka cita lah Abu Abu pagi itu. Ia pergi ke kampus dan kembali ceria....

Seolah lupa akan mimpi nya yang menyeramkan, kehidupan Abu Abu kembali normal. Ia merasa sangat kuat dan gesit. Seminggu telah berlalu hingga sampai pada hari Kamis malam atau biasa disebut malam Jumat. Abu Abu jam 10 malam sudah tertidur, cuaca memang sangat dingin malam itu membuat siapapun akan menarik selimutnya dalam-dalam. Dalam tidurnya kembali Abu Abu bermimpi didatangi oleh seorang kakek-kakek dengan pakaian jubah putih dan bersurban.

Si Kakek itu menyuruh nya bersilat, Abu Abu bingung silat apa yang harus dilakukannya ? Dulu ia hanya belajar Silat 7 saja, silat rahasia dari kampungnya dan tak ada kembangannya atau jurus pembuka. Silat 7 terkenal sebagai silat rahasia untuk kalangan kerabat kerajaan di zaman dahulu. Silat itu sangat mematikan dan cepat nya tak dapat diikuti oleh mata biasa tetapi hanya untuk jarak dekat saja. Silat 7 terbagi ada dua jenis yaitu Silat 7 biasa dan Silat 7 Bunian yang hanya dimiliki oleh pendekar-pendekar dari Negeri Dongeng itu. Tetapi silat 7 biasa pun saat ini hanya segelintir orang yang benar-benar menguasainya termasuk lah Abu Abu.


Abu Abu pun melakukan silat 7 nya dengan membayangkan ada lawan bertempurnya.. namun lama kelamaan khayalannya yang melawan manusia mendadak ia malah bertempur dengan seekor harimau dewasa. Harimau itu menggeram, Abu Abu terkejut dan ia pun reflek membuat kuda-kuda tetapi bukan silat 7 lagi.. tangannya membentuk cakar. Abu Abu tak sadar jika gaya kuda kuda nya sudah tak sama lagi seperti silat 7 nya.

Tiba-tiba dengan suara mengaum harimau belang dewasa melompat ke Abu Abu, sehingga terjadi lah pertarungan yang sangat seru antara 2 makhluk yang berbeda wujudnya. Sama-sama bisa silat, baik harimau belang maupun Abu Abu yang juga memain kan silat harimau. Secara naluri Abu Abu memainkan silat itu dengan indah dan seolah mereka sedang dalam latihan. Cukup lama mereka bertempur, Abu Abu mulai kewalahan melawan harimau yang pandai bersilat, ia tak ingat lagi dengan Silat 7 nya. Karena semakin terdesak, Abu Abu mulai marah.. Ia menjauhi si harimau belang yang juga mundur seolah memberikan kesempatan Abu Abu untuk mengambil nafas.

Abu Abu bukan untuk mengambil nafas tetapi muncul nafsu kemarahannya merasa tak dapat mengalahkan si harimau belang. Ia kemudian berteriak karena ada rasa ketidakpuasan tidak dapat mengalahkan seekor binatang dan rasa itu terasa menyesakkan dadanya, suara teriakan yang keluar justru auman yang keras.

Perlahan-lahan tumbuh bulu-bulu kasar berwarna kuning keemasan dari pori-porinya.. Abu Abu meringis menahan sakit dan itu dilanjutkan lagi dengan menekuk jari-jarinya dan dari buku jari keluar kuku yang sangat tajam. Abu Abu terduduk tak dapat berdiri karena perubahan wujud, daun telinga nya tertarik keatas serta yang tak dapat di tahannya lagi adalah saat taringnya keluar. Sangat sakit sekali hingga ia tak tahan dengan derita yang dialaminya itu, ia meraung sekuat-kuatnya.. hingga akhirnya semua menjadi gelap...

Entah berapa lama Abu Abu tak sadar, begitu ia terbangun.. ia tak bisa berdiri. Ternyata ia sudah berubah wujud utuh menjadi seekor harimau besar yang beratnya mungkin berapa ratus kilo. Ia terkejut melihat fisiknya kenapa berubah menjadi harimau ? Kemana harimau tadi lawannya bertarung ? Banyak pertanyaan meloncat dari pikirannya.

Terdengar sebuah suara dari sebelah kanan nya...

“Ini lah ujudmu sebenarnya, le.. (panggilan untuk anak laki-laki di jawa). Coba kau lihat manusia yang ada didepan mu..”.

Abu Abu menoleh ke depannya, terlihat 3 orang duduk disebuah kursi panjang yang terbuat dari kayu. Yang pertama dari ujung kanan seorang lelaki dengan wajah bagus dan sempurna, yang kedua sebelah kiri yang pertama seorang wanita buruk rupa dan yang terakhir seorang dengan wajah cacat.. bibirnya sumbing terbelah di tengah sehingga gigi nya terlihat.. wajah nya terlihat sangat menyeramkan. Lama Abu Abu melihat orang yang terakhir, lalu ia melihat tubuhnya sendiri dengan bulu bulu kuning terang bersalurkan warna hitam.. terlihat gagah dan besar tubuh harimaunya. Ia memandang lagi melihat orang berwajah sumbing dan dua orang disebelahnya.. terlihatlah oleh nya ada cahaya yang menyeliputi tubuh ketiga manusia itu, cahaya itu dalam pengetahuannya hanya dimiliki oleh manusia yang merupakan gambaran dari Allah Sang Pencipta dan yang membuat seluruh makhluk untuk tunduk kepada yang namanya manusia. Abu Abu tercenung manakala dilihatnya ia dalam wujud harimau tak memiliki cahaya Illahi, ia hanya seekor harimau bukannya manusia. Ia ingin bicara kepada sang Kakek berjubah putih tetapi yang keluar dari mulutnya hanyalah geraman pendek yang lebih mirip rintihan. Si kakek itu mengetahui apa yang diinginkan Abu Abu..

“Bicaralah dari hatimu, le.. aku paham bahasamu....”.

Terlihat air mata Abu Abu meleleh dari kedua pelupuk matanya.. ia sebenarnya menangis. Menangisi nasibnya kenapa jadi harimau.. ia tak meminta walau dulu memang ia pernah berkhayal ingin menjadi manusia harimau seperti yang dibacanya dalam cerita-cerita... kemudian ia berkata kepada kakek itu yang ternyata seorang Syech yang terkenal di zamannya dengan rambut panjang tergelung.

“Kiai, aku tak mau jadi begini.. aku ingin menjadi manusia.. aku merasa menjadi hina di hadapan manusia, Kiai....”

Abu Abu berbicara dengan Kiai, meminta agar ia dapat kembali lagi sebagai manusia utuh. Ia berpikir tak dapat lagi kembali sebagai manusia dan menjadi harimau seterusnya, namun pikirannya masih sebagai manusia normal. Bagaimana ia bisa menerima semua itu, apalagi jika harus makan daging mentah dan harus berkembang biak layaknya binatang. Pikirannya masih belum tahu bagaimana hidup sehari-hari sebagai harimau dewasa. Apalagi ia melihat jelas jauh perbedaan antara manusia dan binatang, tentulah ia panik sekali.

“Tentu tidak seterusnya, le.. hanya kadang-kadang akan berubah wujudmu menjadi harimau...”. Ujar Kiai Ra Gelung.

“Jangan Kiai... “

Ratap Abu Abu kepada Kiai Ra Gelung.

“Aku suka dengan kekuatan dan kehebatan serta keindahan dari harimau... Kiai, tapi bukan ini yang ku pinta.. walaupun harus kadang-kaang dapat berubah wujud...”, Abu Abu berkata lagi melalui pembicaraan bathin dengan Kiai Ra Gelung dengan air mata yang berlinang.

Kiai Ra Gelung kemudian mengelus kepala harimau disebelahnya yang berasal dari manusia itu dan berkata...

“Baiklah, le.. kendalikan lah emosi mu dan jangan terlalu dekat dengan masalah yang berakibat membahayakan nyawa mu, karena jika nyawamu sudah berada diujung tanduk.. antara hidup dan mati, maka engkau akan berubah ujud seperti ini dan jika sekali saja terjadi perubahan ujud.... maka engkau tak bisa membatalkan nya lagi. Setiap engkau marah, maka terjadilah perubahan pada tubuhmu dengan rasa sakit yang seperti perubahan yang engkau alami tadi..”.

Abu Abu dengan perhatian memandangi sang Kiai yang kemudian melanjutkan kata-katanya..

“Engkau tetap menjadi manusia harimau, karena Jiwa mu telah menyatu dengan harimau pamungkas dari tanah sumatera. Secara gaib, tubuh mu utuh berujud harimau dan sesekali jika tak terkendali emosimu akan keluar kuku dan taring mu saja. Jika terjadi hal seperti itu.. hati-hati, perubahan ujud secara utuh dapat saja terjadi. Istighfar lah dengan mengucap nama Allah..”.

Abu Abu hanya bisa mengangguk-angguk dan selanjutnya terdengar sayup-sayup suara adzan subuh.. terdengar ucapan salam Assalamualaikum.

Semua kembali gelap Abu Abu pun tak sadar dan udara subuh membangunkannya dari mimpi panjang nya... ia terbangun lalu bangkit dari tempat tidurnya. Bantal guling serta kasur tempat tidurnya sudah sangat berantakan dan terkoyak-koyak seolah terbeset oleh benda tajam.


SERI KISAH BUNIAN : KERAJAAN BAWAH AIR / HIKAYAT KANJENG RATU (SERI IV)

MENDUNG DI LANGIT PAJAJARAN (1) Pagi itu juga, Purgabaya Jalak Suta tak ingin berlama-lama meninggalkan Pajajaran. Tugas y...