Tempat kerja Abu Abu berantakan sekali, sehingga mau tidak mau ia harus berkemas-kemas
dan merapihkan tempat kerja nya. Ruang kerja itu sendiri tidak besar, hanya 3X4
M2. Di ruangan itu hanya berisi meja komputer, lemari cabinet dari plastik dan
seperangkat soundsystem yang terbaru. Untuk pendingin ruangannya dia
menggunakan kipas angin putar.. karena Abu Abu tidak tahan dengan pendingin AC,
apalagi jika sedang merokok.
Setelah di pel dan di sapu serta barang-barang yang tercecer di simpan
pada tempatnya, Abu-Abu duduk sambil mengusap keringat di tubuhnya..
Terdengar suara dering dalam format lagu dari HP nya…. Kemudian diangkat
dan ia segera mengucapkan salam. si penelpon segera membalas salam yang
diucapkan oleh Abu Abu..
Ternyata Budiman yang menelpon Abu Abu….
“Ada dirumah bang..?” Tanya Budiman setelah berbasa-basi sebentar dengan
Abu Abu.
“Ada.. saya tidak kemana-mana, Man..”
“Bolehkah, saya mampir bang ?”
“Boleh.. tentu saja, Man…”, Abu Abu mempersilahkan Budiman untuk
berkunjung ke rumahnya.
Selang beberapa waktu, Budiman datang berdua dengan seorang temannya dan
mereka dipersilahkan duduk di ruang kerja Abu Abu. Sementara itu, Abu Abu membuatkan kopi panas untuk kedua
tamu tersebut. Baik Budiman dan temannya duduk saja tanpa ada pembicaraan
hingga kopi yang dibuat telah di hidangkan untuk kedua tamunya itu.
Budiman memulai pembicaraan..
“Begini bang, ini adalah rekan kerja istri saya di perusahaan
perkreditan.. ”, Budiman melirik ke temannya yang kemudian bersalaman dengan
Abu Abu sambil menyebutkan namanya, Adi… jawab teman Budiman.
Ia melanjutkan
kalimatnya,” nah, coba cerita langsung saja kepada bang Abu, mas.. !”
Adi agak salah tingkah melihat Abu Abu, dari awal ia berpikir orang yang
akan ditemuinya tentulah terlihat seperti seorang paranormal yang berwajah
seram atau bermata tajam dengan celak hitam di bawah kelopak matanya atau juga
pendiam tak banyak bicara. Diluar perkiraanya ternyata Abu Abu seperti anak
muda dan gaul.. terlihat enak untuk diajak bicara.
Abu Abu tahu apa yang menjadi pikiran Adi, tapi selama itu sesuatu hal
yang baik.. ia diam sambil tersenyum ramah..
Adi kemudian bercerita kepada Abu Abu..
“Saya tinggal di Jalan R. Suprapto bang.. disana kami mengontrak rumah
itu dan sudah berjalan 1 tahun lebih.. kami tinggal dirumah itu bertiga dengan
Istri dan anak berusia 3 tahun. Awal pertama kami tinggal di rumah itu selama
setahun tidak pernah terjadi apa-apa, hanya akhir-akhir ini banyak kejadian
aneh.. . Anak saya yang kecil sering ketakutan dan menangis, dia bilang takut
melihat hantu, padahal saya dan istri tidak melihat apa-apa. Setiap kali anak
kami menangis, selalu kami membawa nya berjalan-jalan.. dia bisa tenang, tetapi
begitu masuk rumah nangis lagi..”
Adi Nampak terdiam sesaat, ia berusaha mengumpulkan kilasan
peristiwa-peristiwa yang dialaminya bersama keluarga sejak tinggal di rumah kontrakan
itu.
“Silahkan diminum dulu kopinya bang Adi..”. sela Abu Abu kepada tamunya.
Mereka kemudian minum kopi yang telah disediakan tadi, masih panas.. Budiman
mengerenyitkan keningnya karena terasa panas di bibirnya.
“Apakah, bang Adi merasakan juga keanehan yang dialami oleh anaknya ..?”
Tanya Abu Abu.
“Betul bang Abu, pernah saat kami nonton televisi.. tiba-tiba gambar di
layar mendadak kabur lalu dari layar televisi keluar sosok bayangan wanita.
Saya dan istri berpikir biasa saja, karena kami pun meyakini kita ini hidup
tidak sendirian.. . Istri dan anak saya saat ini pulang ke Pontianak, karena mreka
takut jika tinggal di rumah kontrakan itu dan kemarin malam saya sampai tidur
di teras rumah.. hawa didalam terasa sangat panas..”, cerita Adi saat ditanya
oleh Abu Abu.
Abu Abu menoleh kepada Budiman dan bertanya…
“Man, bagaimana.. ? Sudah dicobakah untuk mengeluarkankan makhluk itu ?
Kuntilanak yang terlihat oleh saya..”.
Budiman membetulkan posisi duduknya dan bercerita juga kepada Abu Abu..
“Betul bang, Kuntilanak.. tapi tubuhnya berwarna merah. Sewaktu saya
diceritakan oleh istri saya yang kebetulan satu kantor dengan bang Adi.. saya
sendiri sudah 2 kali ke rumahnya, tetapi tidak pernah ketemu. Nah, saat yang
ke-3.. saya pun sudah janjian dengan bang Adi.. sehingga saya datang lagi ke
rumah kontrakannya. Saat itu lah saya melihat ada sesosok kuntilanak yang
energinya terasa sampai halaman depan rumah bang Adi..”. Budiman berhenti
bercerita sejenak, ia meminum kopinya tetapi sudah berkurang panasnya.
Abu Abu masih memperhatikan Budiman yang bercerita sambil memegang
janggut nya dan seraya berkata..
“Hmm, kelanjutannya bagaimana ?”
“Bang Adi membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam sedangkan saya
mengikuti nya dari belakang.. memang betul sangat panas dalam rumah itu. Saya
coba giring keluar si kuntilanak itu dengan kekuatan energi yang ada… ternyata
hanya membuat nya keluar dari rumah sebentar, lalu masuk lagi ke rumah… . Jika
saya teruskan, apalagi saya sendiri .. tentu sangat riskan dan berbahaya. Makanya
saya ajak saja bang Adi ke bang Abu.. jika bisa sekalian dengan bang Ardi untuk
menangkap Kuntilanak bertubuh merah membara itu…”.
Abu Abu terdiam sesaat, dia berpikir.. memang betul yang dikatakan oleh
Budiman. Ia melihat sosok Kuntilanak, hanya menjadi pikirannya.. kenapa tubuh
kuntilanak itu berwarna merah ? Dulu seingatnya ada salah satu teman di SKB
bercerita.. saat bermobil ia pernah diikuti oleh Kuntilanak Merah. Biasanya
yang terlihat oleh Abu Abu adalah kuntilanak dengan wajah putih pucat.
“Baiklah, saya coba menghubungi Ardi untuk berkumpul bersama kita..”,
Abu Abu kemudian berkata setelah berpikir sejenak setelah mendengar uraian
cerita dari Adi dan Budiman. Ia kemudian melanjutkan kalimatnya..
“Energi Ardi sangat unik karena didapat dari bermacam-macam sumber dan selanjutnya
digabungkannya untuk disempurnakannya lagi.. “.
Budiman mengangguk setuju, ia ingin kuntilanak itu dimasukkan dalam
kurungan gaib saja agar tidak mengganggu orang kedepannya… jika hanya diusir
tentu kejadian seperti Adi akan terulang kembali. Abu Abu mengambil handphone
dan ia berkirim pesan saja ke Ardi. Setelah berkirim pesan singkat, mereka
berbincang-bincang kembali membicarakan kuntilanak dan kejadian yang menimpa
Adi sekeluarga.
Di tempat yang berbeda, Ardi saat itu sedang membantu pak Rasyidi
mengobati seseorang yang terkena santet / kiriman gaib. Ada suara pesan masuk
dalam handphone nya, Ardi membaca pesan dan ia kemudian duduk bersila memusatkan
energy bathin untuk berkomunikasi dengan Andari sang Bidadari untuk membantu
apa yang telah disampaikan Abu Abu melalui pesan singkat. Saat itu dalam
pikiran Ardi, Abu Abu meminta bantuan untuk mengusir kuntilanak dari rumah
Adi.. sementara dia masih disibukkan membantu pak Rasyidi.
Andari tidak berada di Kahyangan, tetapi ada diatas langit Indonesia.. ia
mendengar permintaan bantuan dari Ardi.. kemudian dengan mengendarai awan putih
Andari pun turun ke kota Ketapang langsung menuju rumah kontrakan Adi. Ia tidak
turun sampai ke tanah tetapi melayang beberapa meter dari tanah dan tetap
berdiri diatas awan nya.
Kuntilanak yang berada didalam rumah merasa ada suatu kekuatan dahsyat mempengaruhi
kekuatannya di rumah dimana dia tinggal. Sebenarnya rumah kontrakan Adi belum
lama ditinggalinya, ia terusir dari suatu tempat oleh doa-doa masyarakat yang
terganggu oleh tindakannya. Hingga akhirnya ia menemukan tempat yang dirasa
cocok baginya yaitu rumah kontrakan Adi.
Tujuan nya sendiri adalah ingin membuat suatu kekuatan tersendiri di Kota
Ketapang, hanya tidak mudah baginya untuk melaksanakan tujuannya itu. Di kota
ini banyak manusia yang memiliki kemampuan lebih, ia harus berupaya keras agar
tujuannya tercapai apapun caranya.
Karena merasa ada kekuatan yang mengganggunya, ia ingin tahu siapa yang
datang.. saat keluar bukan main terkejut kuntilanak itu. Dia melihat seorang
Bidadari sedang menatap dirinya, tak mau beresiko menghadapi seorang Bidadari..
ia pun secepat kilat kabur dari rumah Adi. Dia sudah cukup tua dan tahu
bagaimana kekuatan Bidadari jika ia mulai mengangkat tangannya. Para Dewa Dewi
saja sangat takut kepada para Bidadari apalagi makhluk seperti dirinya.
Melihat kuntilanak itu kabur dari rumah Adi, Andari pun kembali naik
keatas langit dengan awan putih yang selalu berada di kakinya. Sedangkan
kuntilanak itu setelah lari jauh dan melihat Andari juga terbang naik keatas
langit, ia kemudian kembali lagi dan berdiri di belakang sudut sebelah kiri
pada sebuah gedung dipinggir jalan tempat Adi bekerja (rumah Adi dan kantornya
berdekatan). Ia masih menimbang-nimbang apakah ia akan kembali atau tidak ke
rumah Adi yang sudah dirasanya tepat untuk tinggal disana. Namun, ia pun merasa
jeri jika Bidadari yang ditemuinya kembali datang lagi.
Sementara itu, setelah membantu Rasyidi mengobati pasien.. Ardi pergi ke
rumah Abu Abu. Saat itu pun ia sudah berbincang-bincang dengan ketiga orang
yang sedang menunggunya datang.
Setelah mengetahui jalan cerita dari pertama hingga terakhir tentang
kuntilanak itu, Ardi mulai bersiap-siap untuk melakukan upayanya.
“Jadi, akan dimasukkan ke dalam kurungan kah bang Abu ?” Tanya Ardi.
“Iya, dimasukkan saja kesana.. nanti kelanjutannya akan kita pertanyakan
kepada pak Haji Guru Besar..”, ujar Abu Abu.
Ardi kemudian bersila untuk mengungkapkan kekuatan energi nya yang
disimpan dan dikecilkan hingga sebesar inti atom.. sedangkan Abu Abu dan
Budiman mengawasi secara langsung tindak tanduk kuntilanak yang masih berada di
teras atas belakang kantor nya Adi. Setelah mengungkap kekuatan energi nya..
Ardi memandang kepada Kuntilanak itu, bagi mereka bertiga (Ardi, Abu Abu dan
Budiman) sudah tidak ada lagi batas ruang antara mereka dengan kuntilanak
tersebut.
Merasa diperhatikan, si kuntilanak segera bersiaga dengan mata merah
menyala dan tangannya mulai siap mencakar.. kukunya kuntilanak sudah sangat
terkenal akan ketajamannya. Ilmu dari kuntilanak ini juga sangat tinggi dan
usia nya pun sudah sangat tua, apalagi ia telah di susupi oleh Jin Ifrit..
sehingga tubuhnya kemerah-merahan karena pengaruh kuat dari Jin Ifrit itu…
makanya banyak orang yang mengatakan jenisnya adalah jenis Kuntilanak Merah.
Padahal kuntilanak itu semuanya sama saja dan yang berbeda adalah kemampuan
yang dimilikinya. Mengenai Jin yang menyusupinya.. siapa yang tidak mengenal
dengan Jin Ifrit yang terkenal paling kuat dari seluruh Jin yang ada dimuka
bumi ini. Dapat dibayangkan betapa saktinya kuntilanak itu dan mereka termasuk
tipe penjelajah bumi yang sangat berbeda dengan kuntilanak biasa yang sering
ditemui oleh masyarakat.
Ardi kemudian mencoba menggapai kuntilanak dengan kekuatan energi
membentuk bagai telapak tangan raksasa, Kuntilanak itu memberontak
mencakar-cakar sewaktu terpegang oleh Ardi. Pertarungan kekuatan terjadi.. Ardi
menyeret kuntilanak ke arah kurungan gaib yang tersimpan disebelah rumah si
Mas..
“Bang,.. terlepas ..!!” Suara
Budiman memecahkan kesunyian di ruangan itu. Abu Abu dan Adi menoleh ke Ardi
yang mengangguk membenarkan perkataan Budiman.
“Benar-benar kuat kuntilanak ini… beda sekali dengan yang biasa saya
temui selama ini..”, ujar Ardi.
Ia kemudian membesarkan kembali kekuatan energi nya yang diperhitungkan
dengan kekuatan kuntilanak sewaktu melawannya tadi. Ardi sudah memahami berpa
besar kemampuan kuntilanak itu.
Sementara.. setelah terlepas dari pegangan Ardi, si Kuntilanak kembali
ketempatnya semula. Ia sangat marah dan sudah mengerahkan hingga pada puncak
kekuatannya barulah ia bisa melepaskan diri. Nafasnya menderu karena akibat
meronta dan marah. Saking marahnya ia berteriak melengking untuk melepaskan
kekesalan karena merasa hampir tak berdaya oleh kekuatan manusia. Namun baru
beberapa saat saja, tiba-tiba ia terpegang lagi…..
Rupanya Ardi telah meningkatkan energi nya segera meraup kuntilanak itu
dengan cepat, karena khawatir ia akan terbang jauh ataupun lari menjauh.
Betul-betul tak berdaya kuntilanak bertubuh merah yang meronta sekuat tenaga
walaupun sudah melambari tubuhnya dengan kemampuan dan kesaktiannya. Ia hanya
mampu menggigit, mencakar dan berteriak…. Tapi kekuatannya jauh dibanding
dengan kekuatan yang dikerahkan oleh Ardi walau itu hanya seperbagian dari
kemampuan Ardi. Pintu kurungan otomatis terbuka dan kuntilanak itu tersedot ke
dalam kurungan.
Tak ada satupun yang yang dapat keluar dari kurungan itu jika telah
masuk kedalamnya.. termasuk kuntilanak burtubuh merah, kurungan itu tak goyah
sedikitpun sewaktu ia berusaha menggguncang-guncangkan kurungan itu. Semua
penghuni di kurungan hanya bisa menatap penghuni baru yang baru masuk, pikir
mereka adalah.. lama kelamaan akan letih sendiri.
Ardi bertanya kepada Abu Abu …
“Sudah masukkah kuntilanak nya, bang..?”
“Ya, sudah..”.
Sudah aman bang Adi..”, ujar Budiman menimpali Abu Abu..
Ternyata di ruang tersebut telah hadir pak Haji Guru Besar yang bertanggungjawab
terhadap kurungan itu. Setelah bertukar ucapan salam, mereka kemudian
menceritakan kepada beliau mengenai penghuni baru yang berada dalam kurungan.
Beliau kemudian bertanya kepada Abu Abu akan diapakan penghuni tersebut. Karena
baik kuntilanak bertubuh merah dan 4 tuyul termasuk yang tidak bisa dididik
menuju kebaikan.
Abu Abu terdiam beberapa saat, apa yang harus dilakukan terhadap 2 jenis
mahluk tersebut. Jika dilepaspun tentu akan berbuat kejahatan lagi. Akhirnya
tiada jalan lain, walaupun dengan berat hati ia kemudian membuat keputusan
namun keputusan itu akan dilaksanakan oleh pak Haji Guru Besar, yaitu di
kembalikan kepada Yang Maha Pencipta.
Semua yang hadir setuju dengan apa yang menjadi keputusan Abu Abu. Pak
Haji Guru Besar pun akan melaksanakan nya saat sebelum Adzan Subuh keesokan
harinya bersama-sama sebagian dari masyarakat Kerajaan Padang 12…
-----------
Banyak yang sudah tahu ujud dari Kuntilanak itu perempuan dengan wajah
pucat dan berbaju putih, bermacam-macam sebutannya untuk sosok kuntilanak.
Bahkan di Malaysia terkenal dengan hantu puntianak, tetapi tidak ada yang tahu
darimana atau asal usul nya hantu kuntilanak atau puntianak itu.
Abu Abu kemudian akan meluruskan asal mula kuntilanak itu.. Kisahnya
sebagai berikut :
Dahulu kala, di suatu kerajaan di Kalimantan Barat daerah pantai utara..
ada kejadian yang sangat memalukan, kejadian ini dilakukan oleh salah seorang
putri dari kerabat keluarga kerajaan itu. Si putri itu hamil diluar nikah,
tindakan yang dilakukannya itu merupakan aib besar bagi keluarga kerajaan yang
menjunjung tinggi etika kehormatan. Pendek cerita, karena khawatir mencemarkan nama
baik keluarga dan saat itu si putri pun dalam keadaan bingung untuk memutuskan
sikap.. diam-diam ia berangkat menuju arah Pontianak
Sesampai nya di daerah air hitam, si putri menyeberang ke sebuah pulau
di tengah-tengah sungai Kapuas yang dekat dengan muara sungai. Pulau itu jarang
dijamah oleh manusia, disanalah ia mengasingkan diri hidup sebatang kara.
Dulu kehidupan si puteri sungguh enak dilingkungan kerajaan, dia di sayang
oleh kedua orang tuanya dan lingkungan kerajaan karena kecantikannya. Hingga
pada suatu saat ia jatuh cinta dengan seorang lelaki yang akhirnya mereka melakukan perbuatan terlarang yang membuatnya hamil. Si lelaki pun seolah tidak tidak
perduli untuk bertanggung jawab akan perbuatannya dan akhirnya si puteri harus
menanggung derita seorang diri hingga sampai lah ia sekarang ditempat yang jauh
dari kehidupan nya dahulu.
Mengingat masa-masa indah nya, si puteri sering menangis dan bersedih
hati.. begitu malang nasibnya dan betapa sulitnya hidup seperti saat ini.
Jangankan untuk makan sehari-hari, makan sekalipun ia harus berupaya sendiri.
Bulan demi bulan terlewati, tubuh cantiknya semakin tertutupi oleh rambut
panjang nya yang kini tak teratur.. sementara perutnya semakin lama semakin membesar
tetapi juga ia semakin kurus. Di pulau itu nyamuk agas sangat banyak sekali,
membuat nya sering sakit-sakitan. Kadang kala jika teringat kesalahannya si
puteri sering menangis, kadang tertawa dan berteriak-teriak. Tetapi siapa yang dapat
mendengarnya..? Walaupun ia mampu berteriak setinggi langit ataupun menangis
hingga berhari-hari.
Akhirnya, pada suatu saat … karena tidak mampu menanggung derita si
puteri itu meninggal dunia karena sakit dan merana. Tak ada tempat kuburnya,
meninggal begitu saja tanpa ada yang tahu. Si puteri meninggal dalam keadaan
tidak wajar.. kondisinya pun sedang hamil besar dan siap melahirkan, tetapi
karena tidak tenang dalam meninggalnya.. pada malam hari setelah siang ia meninggal,
si puteri tiba-tiba bangkit dari kematiannya.
Dia bangkit dari kematian yang tak wajar, pertama yang ditujunya adalah
sebuah pohon besar dekat pondok rumahnya. Pohon itu paling tua di pulau
tersebut dan ditengah batang pohon terdapat lubang yang cukup besar, entah
pohon apa namanya.. dan tinggalah ia disana. Karena sudah siap melahirkan,
hantu si puteri itupun akhirnya melahirkan di lubang pohon itu. Anak yang
dilahirkan seorang laki-laki dan di beri nama oleh nya si Bahar. Boleh dikata
si Bahar ini sebenarnya masih manusia walaupun dia hidupnya gaib atau bisa
tidak tampak dilihat oleh manusia biasa.
Kadangkala hantu si puteri ini sering terlihat oleh nelayan yang kadang
singgah di pinggir pulau tersebut sambil menggendong si Bahar yang masih bayi,
sehingga orang kampung setempat menyebutnya KUNTI ANAK atau perempuan yang
menggendong anak atau dalam bahasa Malaysia PUAN ANAK hingga menjadi kalimat KUNTILANAK
atau PUNTIANAK. Itulah asal mula penyebutan KUNTILANAK atau HANTU PUNTIANAK.
Tahun demi tahun berlalu hingga si Bahar tumbuh semakin dewasa dalam
asuhan ibunya si kuntilanak. Karena tak ada yang menjadi panutan dalam
hidupnya, apalagi tatakrama dalam berkehidupan sebagai manusia.. si Bahar
sangat kejam dan lebih seperti orang tak beradat. Karena sudah dewasa dan
timbul nafsunya, ia mengawini si ibu yang mengasuhnya selama ini.
Mereka bertindak sudah layaknya seperti hewan, karena melakukan
perbuatan yang dilarang. Bagaimana si Bahar bisa tahu jika yang dilakukan itu perbuatan
yang salah, karena salah dan benar tak didapatnya selama hidupnya itu.
Dari hasil perkawinannya lahir lah anak-anak nya. Tidak ada yang lahir lelaki
semuanya perempuan dan semuanya seperti ibunya atau neneknya juga. Tahun demi
tahun terus begitu, hingga begitu anaknya atau keturunannya telah dewasa dan jika
ingin memiliki keturunan mereka akan meminta kepada si Bahar untuk dibuahi.
Betul-betul bagaikan kehidupan hewan.
Keturunan si Bahar kadang kala juga menyeberang ke tempat penduduk,
mereka sering mengintip para lelaki mandi dan senang melihat kemaluannya untuk
selanjutnya dimakan oleh mereka. Karena hanya si Bahar lah lelaki satu-satunya
di tempat mereka sehingga mereka suka melihat lelaki lain dan menggodanya.
Karena semakin lama semakin banyak jumlah keturunannya, Si Bahar
mendirikan Kerajaan Kuntilanak di tempatnya lahir, yaitu di pohon besar yang berlubang
itu. Ia melakukan kerjasama dengan Jin Ifrit.. salah satu jenis Jin yang
terkuat dari jenisnya. Jin ini merasuki dalam tubuh keturunan si Bahar dengan
tujuan adalah memperluas wilayah kekuasaannya, karena dengan dirasuki oleh Jin
Ifrit membuat kuntilanak-kuntilanaknya dapat terbang melintasi daratan yang
lebih jauh. Tubuh kuntilanak yang dirasuki oleh Jin Ifrit membuat kulit mereka
yang putih pucat menjadi merah membara dan ilmu mereka pun sangat tinggi.
Si Bahar sebenarnya tidak suka dengan kehadiran manusia membuat kerajaan
di dekat kekuasaan nya. Ia ingin menguasai Kerajaan Pontianak yang kala itu
baru saja berdiri, karena sewaktu memasuki perairan sungai Kapuas.. para
pendatang itu menembaki keturunannya dengan meriam hingga mereka
terpontang-panting lari ketakutan. Padahal mereka sebenarnya sangat ingin tahu mengapa
ada banyak manusia yang menggunakan perahu-perahu besar memasuki perairan
dimana daerah tersebut menjadi wilayah kekuasaan si Bahar.
Si Bahar pun memerintahkan para pasukan kuntilanaknya untuk mengganggu
para manusia yang telah mendirikan Kerajaan dipinggir sungai Kapuas. Berbagai
cara dilakukan oleh para kuntilanak biasa maupun kuntilanak yang telah dirasuki
oleh Jin Ifrit yang membuat masyarakat menjadi takut. Sehingga membuat Raja
Kerajaan Pontianak kewalahan oleh gangguan para Kuntilanak dan akhirnya meminta
bantuan kepada Kerajaan Mempawah yang kala itu diperintah oleh Opu Daeng
Menambon. Raja Pontianak sendiri masih ada hubungan kekerabatan dengan Opu
Daeng Menambon.
Dengan dibantu dari kerajaan-kerajaan lain, Opu Daeng Menambon akhirnya
dapat memenjarakan Si Bahar dengan pagar gaib nya. Sampai sekarangpun Si Bahar Raja
Kuntilanak tidak dapat meninggalkan pulau nya akibat terkena pagar gaib Opu
Daeng Menambon yang sakti. Namun Si Bahar tetap memperluas wilayah kekuasaan
nya sampai ke seluruh dunia dengan
kuntilanak-kuntilanaknya yang sakti. Mereka mendirikan kerajaan-kerajaan baru
di seluruh permukaan bumi dengan dibantu oleh Jin Ifrit.
Tetapi kuntilanak-kuntilanak liar juga ada seperti apa yang pernah terjadi
pada si puteri.. ibu nya si Bahar. Namun tidak seperti kejadian si Bahar,
mereka menjadi hantu kuntilanak biasa. Kuntilanak keturunan dari si Bahar bila
kepalanya di pasak dengan paku beliung, mereka akan menjadi manusia normal dan
dapat menjadi istri bagi yang berani atau dapat memakunya.. karena sejatinya
mereka yang keturunan si Bahar adalah manusia biasa.
Hingga kini pusat kerajaan Kuntilanak masih tetap ada dengan raja yang
terpenjara nya yaitu si Bahar yang berada di sebuah pulau, Kabupaten Pontianak,
Kalimantan Barat. Saat ini banyak cerita tentang kuntilanak yang tersebar, baik
di buku-buku, film, blog atau manapun tetapi tidak dapat menjelaskan awal
mulanya kuntilanak itu sendiri. Mudah-mudahan hikayat ini dapat ditarik manfaat
yang baik dalam kehidupan kita, agar kita semakin dapat memaknai arti kehidupan
yang banyak tidak kita ketahui dan masih menjadi suatu rahasia alam..
----------------
Sebelum Adzan Subuh, di rumah si Mas telah berpuluh-puluh orang
berkumpul dari Kerajaan Padang 12, disana juga hadir para pembesar dari
kerajaan, Abu Abu, Asri, 8 Dara Bunian dan Utusan dari Kerajaan Bawah Air… mereka terlihat khusuk membaca
ayat-ayat suci Alquran untuk mengembalikan Kuntilanak bertubuh merah keturunan
si Bahar dan 4 tuyul kepada Sang Maha Pencipta…. Selang beberapa saat tubuh
kedua jenis makhluk itu bersinar merah muda terang dan hancur menjadi debu dan
naik ke langit…
Kuntilanak bertubuh merah dan 4 tuyul telah hilang dari kurungannya
tinggal lah makhluk jejadian lain yang masih ada namun mereka sudah dalam
keadaan sangat ketakutan.
Selanjutnya orang-orang bunian kebenaran itu melanjutkan dengan kegiatan
ibadah sholat Subuh berjamaah setelah berkumandangannya Adzan Subuh…..
Beberapa saat lalu pak Rasyidi dan teman-teman yang lain datang bermain
ke rumah si Mas, beliau mencoba untuk online di Grup Seri Kisah Bunian. Saat
itu terlihat olehnya kurungan gaib yang sudah banyak diisi oleh makhluk yang
aneh-aneh ujudnya. Beliau merasa kasihan, dengan pertimbangan yang matang pak
Rasyidi berkomunikasi dengan pak Haji Guru Besar agar berkenan melepaskan
mereka yang menghuni kurungan itu. Pak Haji Guru Besar ternyata menyetujui usul
pak Rasyidi untuk melepaskan mereka, namun jika mengulangi perbuatannya lagi
tentu tidak di kurung tetapi di kembalikan kepada Sang Maha Pencipta.
Kurungan gaib telah dipindah kan oleh Abu Abu ke atas atap rumah si Mas, namun dalam keadaan kosong tanpa penghuninya lagi. Tetapi beberapa saat ini terisi lagi, karena perbuatan jahat, iri dan dengki masih ada…